Catatan Babe Ridwan: Islamophobia di Era Orde Baru dan Kini

Ilham Omar, tokoh anggota parlemen AS yang memperjuangkan anti Islamophobia. Foto: jakarta.hallo.id

Politisi Senior Ridwan Saidi yang juga tokoh Betawi menulis soal Islamophobia di era Orde Baru (Orba), Zaman Orde Lama (Orla) dan kasus terakhir diundangkannya undang-undang anti Islamophobia di Amerika Serikat (AS).

semarak.co-Melalui tulisan khas Cabe atau Catatan Babe, seperti dilansir jakarta.hallo.id/Senin, 20 Desember 2021 | 11:54 WIB/pria yang sering dipanggil Babe ini menulis bagaimana Islamophobia berlangsung dari waktu ke waktu di Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Zaman Belanda dipersulit pembangunan masjid. Sehingga terjadi peristiwa Guru Mughni Kuningan 1930. Guru Mughni menolak bongkar masjid yang dibangunnya di Kuningan Jakarta Selatan. Belanda menyuruh bongkar dengan alasan jaraknya terlalu dekat dengan masjid Tegal Parang, Warung Buncit Jakarta Selatan,” tulis Ridwan Saidi.

Babe Ridwan juga menyebut di era Jepang tidak pernah ada Islamophobia. Tidak ada aksi Islamophobia di zaman Jepang. Malah Jepang memberi fasilitas pembentukan wadah persatuan ornas-ormas Islam Majelis Islam A’la Indonesia MIAI.

Dan Gema takbir mewarnai Revolusi.

Adapun Islamophobia begitu kencang di era Orde Lama. “Aksi Islamophobia PKI yang bermula tahun 1955 saat pemilu lanjut ke era Orde Lama sampai 1965. Selama satu dasawarsa Islam dihantam bertubi-tubi Bahkan PKI menuntut pembubaran HMI. Pemimpin-pemimpin Islam dijebloskan ke bui.”

Bagaimana dengan era Orde Baru?

“Zaman Orde Baru terasa sulit menjadi aktivis Islam. Bikin Radio Amatir digerebek seperti Kyai Abdullah Syafi’i. Terbitkan koran dibreidel seperti Abadi. Ikut partai seperti PPP sulit berkampanye, dan jenis-jenis kesulitan lain.”

Zaman reformasi terutama sekarang menurut Babe Ridwan ucapan-ucapan yang tidak bagus terhadap Islam dilontarkan tanpa bimbang. Namun sebaliknya, Babe Ridwan merasa heran dengan fenomena di Amerika Serikat yang justru memberitakan perkembangan baru dimana Islamophobia akan dilarang oleh udang-undang.

“Pada medio Desember 2021 seorang muslimah anggota DPR Amerika, mungkin asal Afro, bernama Ilham Omar menyampaikan usul di House agar dikeluarkan larangan perbuatan Islamophobia. Di luar dugaan Ilham dapat dukungan mayoritas,” tulis Babe.

Dilanjutkan Babe Ridwan, “Mr Speaker akhirnya ketok martil menyetujui Act (akta) larangan Islamophobia. Saya sulit mencerna, apa yang terjadi di Amerika dan apa pula yang terjadi di Indonesia,” pungkasnya. (net/jkt/smr)

 

jakarta.hallo.id di WAGroup ANIES GUBENUR DKI (postSenin20/12/2021/atoha)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *