Terima Audiensi Bupati Romanus, Kemendes PDTT Jamin Pemajuan Kawasan Transmigrasi di Merauke

Menteri Desa, PDTT Abdul Halim Iskandar didampingi Sekjen Kemedes Taufik Madjid menerima audiensi Bupati Marauke Romanus Mbaraka di kantor Kemendes PDTT Jakarta, Selasa (14/12). Foto: Angga/KemendesPDTT.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyatakan terus berupaya mengembangkan dan memajukan kawasan-kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia, termasuk di kawasan paling timur, Kabupaten Merauke, Papua.

semarak.co-Jaminan tersebut disampaikan pria dengan panggilan akrab Gus Halim itu saat menerima kunjungan kerja Bupati Merauke Romanus Mbaraka dalam rangka membahas rencana pengembangan kawasan transmigrasi di kantornya, Gedung Kemendes PDTT, Kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa kemarin (14/12/2021).

Bacaan Lainnya

Bahkan secara praktis dan detail, lanjut Mendes PDTT Halim, pengembangan itu segera ditindaklanjuti direktorat yang khusus menangani transmigrasi. Kemendes PDTT siap mendukung pengembangan kawasan Transmigrasi di Merauke.

“Nanti Ibu Aisyah Gamawati (Direktur Jenderal PPKTrans,red) akan langsung memastikan keperluan yang perlu disiapkan Kemendes PDTT,” ungkap Mendes PDTT Halim seperti dirilis humas melalui WAGroup Rilis Kemendes PDTT, Rabu (15/12/2021).

Romanus memaparkan perkembangan transmigrasi di daerahnya. Banyak hal telah dicapai. Permukiman transmigrasi yang sebagian besar ditempatkan di Distrik Merauke telah berkembang menjadi desa-desa swasembada.

Terlepas dari berbagai persoalan yang ada, program transmigrasi di Merauke telah mampu memberikan manfaat bagi pembangunan daerah.  Kabupaten Merauke terdiri atas 20 distrik, 11 kelurahan, dan 179 kampung dengan luas wilayah 46.791,63 km².

“Capaian Merauke yang paling menggembirakan adalah surplus beras dan mencukupi kebutuhan masyarakat. Dengan pencapaian itu, Merauke telah terbukti menjadi kawasan transmigrasi yang sukses memperkerjakan petani bagi sedikitnya 275.000 transmigran,” papar Romanus dihadapan Mendes Halim.

Sayangnya, kata Romanus, infrastruktur yang terbatas di wilayah-wilayah penyangga transmigrasi membuat produksi pangan tidak terserap maksimal oleh pasar. Belum lagi ditambah produksi yang kurang bagus karena tidak baiknya program pengeringan.

Untuk itu, Romanus mengaku masih perlu perhatian khusus dari Kemendes PDTT. “Trutama perihal infrastruktur sebagai akses warga dan distribusi hasil produksi warganya,” ujar Romanus yang langsung direspon Mendes PDTT Halim yang akrab disapa Gus Halim dengan jawaban pasti.

Sebagaimana telah dikemukakan pada peringatan Hari Bakti Transmigrasi Ke-71 di Sumatera Barat (Sumbar), Ahad (12/12/2021), Gus Halim memastikan pemajuan kawasan transmigrasi kini sedang mendapatkan momentum dengan program revitalisasi yang sedang dikerjakan kementeriannya.

“Pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan seperti diamanatkan Perpres Nomor 59/2017. Untuk itu, tidak ada lagi penambahan kawasan transmigrasi baru, yang ada revitalisasi,” ucap Gus Halim yang juga akrab disapa Gus Menteri.

Revitalisasi kawasan transmigrasi saat ini telah menjadi prioritas rencana pembangunan jangka menengah nasional. Dalam rencana itu ada 52 kawasan transmigrasi yang ditetapkan sebagai prioritas nasional, dan 100 kawasan transmigrasi yang menjadi target prioritas Kementerian Desa (Kemendes) PDTT.

“Revitalisasi kawasan transmigrasi agar semakin menyejahterakan para transmigran. Selain itu, revitalisasi ini harus memberikan dampak positif bagi wilayah di sekitar kawasan transmigrasi, karena pertumbuhan ekonomi di kawasan transmigrasi harus selaras dengan pertumbuhan ekonomi di desa-desa sekitar,” ujarnya.

Dalam konteks itu, pemecahan berbagai masalah yang dikemukakan Bupati Romanus menemukan relevansinya dengan upaya pengembangan infrastruktur kawasan transmigrasi dan desa-desa di Merauke yang dibiayai dana desa.

Hal serupa dikerjakan Kemendes PDTT untuk kawasan-kawasan transmigrasi di daerah lain dan pulau lain. ”Untuk Merauke, kendalanya di mana kita bahas, kalau sulit ayo kita kerja bareng-bareng,” ucap Gus Menteri. (bad/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *