Industri perfilman Indonesia terimbas pandemi COVID-19. Meskipun sekarang bioskop sudah kembali dibuka, ternyata kepercayaan masyarakat untuk menonton di layar lebar masih rendah. Padahal bioskop adalah tempat dengan risiko penularan COVID-19 paling rendah.
semarak.co-Hal itu seperti disampaikan Fraunhofer Institute for Building Physics (Fraunhofer IBP) di Jerman. Sebuah proyek bernama CineCov dilakukan untuk menguji partikel aerosol di bioskop yang melalui pengawasan tepat.
“Udara panas yang diembuskan penonton naik ke atas, terutama yang disebut ventilasi perpindahan khas untuk bioskop memanfaatkan efek ini. Ini memiliki keuntungan yang menentukan bahwa aerosol dan virus yang dikandungnya dapat dihilangkan secara efektif,” terang Profesor Gunnar Grün, manajer proyek CineCov melansir SelluloidJunkie
Seperti dilansir voi.id/11 Des 2021 14:49 WIB/“Bagi kami, sulit untuk memahami mengapa bioskop tunduk pada peraturan akses yang jauh lebih ketat daripada restoran. Analisis ilmiah saat ini membuktikan bahwa bioskop dapat dioperasikan dengan aman untuk orang-orang dengan risiko infeksi yang rendah,” kata Thomas Negele, mantan presiden SPIO.
Mereka juga mencari tahu berapa banyak aerosol yang dapat terdeteksi di lingkungan dengan menggunakan virus model bukan SARS-CoV-2. Insiden terkait COVID-19 hanya terjadi sebanyak 0,01 persen di lingkup kegiatan budaya. Bioskop menjadi tempat dengan risiko COVID-19 terendah jika dibandingkan dengan pub, restoran, sekolah, gereja, atau tempat umum lainnya. (net/voi/smr)