Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tidak hanya menilai kecerdasan akademik semata, melainkan faktor lain juga seperti kecerdasan emosional. Setiap peserta seleksi CPNS Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) yang lolos tahap Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) akan menjalani serangkaian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
semarak.co-Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris Kementerian PANRB Rini Widyantini melanjutkan, dimana salah satunya adalah psikotes. Jadi tidak cukup hanya melihat proses atau kemampuan akademik semata, kata Rini, tapi kita juga perlu melihat bagaimana kecerdasan emosinya, bagaimana dia membangun relasi.
“Psikotes dilaksanakan sebagai bentuk pendalaman pada aspek psikologis dari setiap CPNS. Selain itu berguna untuk menggali potensi, sikap, dan kepribadian para pelamar,” ujar Rini usai meninjau pelaksanaan psikotes bagi CPNS Kementerian PANRB, di Jakarta, Senin (29/11/2021) seperti dirilis humas melalui WAGroup JURNALIS PANRB.
Seperti dicontohkan Rini, meski secara kemampuan akademik peserta sangat baik atau mumpuni, belum tentu dari sisi psikologisnya akan tepat jika bekerja di Kementerian PANRB nantinya. Psikotes merupakan sebuah teknik bagaimana pihaknya melakukan penjaringan, tidak hanya dari aspek kompetensi, tapi juga aspek kematangan dan kesiapan seseorang secara mental.
“Serta kemampuan beradaptasi dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebuah organisasi pada Kementerian PANRB. Tahap psikotes akan disesuaikan berdasarkan kebutuhan di masing-masing unit kerja yang membuka formasi,” terang Rini.
Selain psikotes, Rini juga menyampaikan pentingnya penguasaan bahasa asing salah satunya bahasa Inggris bagi CPNS. Bahasa Inggris menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki ASN. Karena Indonesia memiliki hubungan dengan negara lain yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kebijakan publik yang dibuat pemerintah.
“Kemampuan bahasa Inggris bagi CPNS itu menjadi suatu keharusan, dan menjadi salah satu persiapan birokrasi kita untuk tinggal landas menjadi world class bureaucracy. Saya berharap agar para peserta tes CPNS dapat memberikan kemampuan terbaiknya dalam setiap tahapan seleksi,” ucapnya.
Sebab, kata dia, tidak sedikit masyarakat yang memiliki keinginan mengabdi untuk negeri namun belum mendapatkan kesempatan tersebut. Para peserta yang telah berhasil sampai tahap sekarang harus dapat menunjukkan kemampuan dan membuktikan kelayakannya bekerja di Kementerian PANRB sebagai motor penggerak reformasi birokrasi.
Tahap psikotes ini diikuti oleh 175 peserta, setelah pada hari sebelumnya mengikuti tes substansi jabatan menggunakan Computer Assisted Test (CAT) dan tes TOEFL. Selanjutnya para peserta akan menjalani wawancara dengan pimpinan unit kerja, serta praktik kerja.
Dibagian lain, gempuran pandemi Covid-19 menuntut kerja sama semua pihak agar Indonesia dapat terus berdiri kokoh. Modal utama untuk menopang Indonesia tetap tangguh dan tumbuh, salah satunya bersumber dari kontribusi optimal anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) untuk membantu dan melayani masyarakat melewati masa sulit ini.
Saat memberikan amanat dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 KORPRI di lingkungan Kementerian PANRB secara daring, Senin (29/11/2021), Rini menjelaskan, KORPRI sebagai sumber talenta birokrasi, diharapkan dapat memberikan kontribusi optimalnya dalam membantu pemerintah mengatasi semua tantangan.
“Anggota KORPRI harus memberikan pelayanan optimalnya kepada masyarakat sembari menjaga keutuhan NKRI dan persatuan bangsa yang merupakan nilai dasar bagi setiap anggota KORPRI,” ujar Rini yang dirilis melalui WAGroup JURNALIS PANRB juga.
Tahun ini HUT ke-50 KORPRI mengangkat tema “ASN Bersatu, KORPRI Tangguh, Indonesia Tumbuh”. Anggota KORPRI yang tersebar di seluruh penjuru tanah air menjadi simpul persatuan dan kesatuan bangsa, menjadi perwujudan kehadiran negara untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di seluruh pelosok negeri.
“Sesuai dengan tema tersebut, harapannya apabila seluruh ASN bersatu tentu Indonesia pun akan tumbuh maju,” imbuh Rini sambil mengutip pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rini juga meminta agar pegawai Kementerian PANRB sebagai penggerak reformasi birokrasi harus terus bekerja maksimal.
ASN tidak boleh lelah bertransformasi, memperkokoh sikap melayani, terus berinovasi dan mengembangkan cara kerja baru yang lebih efisien, terus beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memberi solusi dengan cepat sehingga dirasakan kehadirannya dengan masyarakat.
Pengabdian yang diberikan setiap anggota KORPRI kepada bangsa dan negara tidak boleh berhenti. ASN harus bersiap pada ekspektasi masyarakat yang semakin tinggi, tantangan perubahan kedepan semakin kompleks, serta berbagai tantangan baru yang bisa muncul tanpa terduga baik karena perkembangan teknologi maupun karena musibah dan pandemi.
“Sekali lagi Dirgahayu KORPRI, semoga upaya kita semua dalam memajukan bangsa melalui organisasi KORPRI yang kita cintai ini diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa,” tutupnya. (byu/rum/smr)