PT Sucofindo (Persero) berkomitmen untuk mewujudkan kinerja ekselen secara berkelanjutan melalui integrasi penerapan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU), akomodasi struktur Industri 4.0 dalam kerangka lima prioritas BUMN. Penggunaan ketiga kerangka itu secara selaras dalam mewujudkan kinerja ekselen berkelanjutan merupakan tantangan yang mengemuka saat ini.
semarak.co-Hal itu disampaikan Kepala Divisi Manajemen Strategi dan Risiko Sucofindo Soleh Rusyadi Maryam pada sesi sharing High Level Forum dalam Musyawarah Nasional (MUNAS) Forum Ekselen BUMN 2021 di Bandung, Jumat (12/11/2021).
Menurut Soleh, entitas usaha harus menyadari bahwa seluruh sistem yang dibangun sebuah perusahaan yang didasarkan pada berbagai standar, regulasi, kriteria, kerangka kerja, pendekatan dan lain-lain sesungguhnya diterapkan pada proses bisnis yang sama di perusahaan.
Sehingga integrasi kesisteman, kata dia, bisa dimaknai bagaimana perusahaan bisa memastikan seluruh proses bisnis sudah mengakomodasi seluruh kriteria secara terpadu, sederhana, praktis dan efektif. Mengenai Industri 4.0, tambah Soleh, setiap sektor industri mempunyai tonggaknya masing-masing.
Misalnya, lanjut Soleh, pada industri TIC (Testing, Inspection, Certification) yang digeluti Sucofindo, maka TIC 1.0 bersamaan dengan revolusi industri dimana moda pengangkutan barang antarnegara meningkat secara signifikan dengan berkembangnya kapal-kapal bertenaga uap.
“TIC 2.0 saat ditandai dengan kontenerisasi barang di akhir tahun 70-an dan berkembangnya standar kualitas dan keamanan produk serta berbagai standar sistem menyangkut teknologi, apalagi hanya menyangkut teknologi digital,” ujar Soleh seperti dirilis humas melalui semarak.redaksi@gmail.com, Senin (15/11/2021).
Mengenai industri 4.0, terang dia, merupakan pendekatan menyeluruh mengenai bagaimana industri dijalankan secara efektif, efisien untuk menghasilkan lompatan-lompatan kinerja dalam kondisi dunia yang berkembang sangat cepat dan disruptif.
“Kinerja ekselen yang berkelanjutan hanya bisa diperoleh dengan rangkaian inovasi dan transformasi dalam seluruh kategori bidang Industri 4.0. Inovasi yang berkelanjutanlah yang akan mengantarkan perusahaan pada peluang untuk dapat bertumbuh secara Lestari,” kata Soleh.
Dalam konteks kinerja yang diases melalui kerangka KPKU, Sucofindo dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan score dan dalam beberapa tahun terakhir sudah masuk ke dalam kelompok Emerging Industry Leader.
Kembali terkait Industri 4.0, Sucofindo telah mendapat kepercayaan pemerintah untuk melakukan asesmen kesiapan Industri dalam menjalani tantangan Industri 4.0, melalui layanan jasa Readiness Index (INDI 4.0). Jasa ini merupakan bagian dari program Pemerintah, yaitu Making Indonesia 4.0.
Di sisi lain, Sucofindo terus menerus melakukan inovasi. Beberapa hasilnya adalah Jasa SPARING yang merupakan solusi sistem pemantauan kualitas air limbah secara terus menerus dengan memanfaatkan konsep IoT.
Sistem ini memiliki kemampuan untuk melakukan pemantauan kualitas air limbah dengan sistem yang terintegrasi dan sesuai dengan persyaratan teknis dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK).
Beberapa hal lain yang merupakan hasil kerja inovatif Sucofindo adalah dikembangkannya Pengujian/Kalibrasi Alat Kesehatan (Alkes), serta perluasan teknologi pengujian Halal. (smr-28)