Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor riil dan membantu program pemerintah dalam penyerapan tenaga kerja, Bank Mandiri Syariah (BSM) berkomitmen untuk tetap mendukung segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dharmawan P. Hadad Corporate Secretary Mandiri Syariah menyampaikan dengan jangka waktu maksimal 4 tahun UMKM dapat menggunakan pembiayaan untuk modal kerja dan investasi.
“Saat ini kami mempunyai beberapa bidang usaha unggulan seperti usaha bengkel, pedagang pasar, toko kelontong, perdagangan sembako dan rumah makan, kesehatan/paramedis, dll,” jelas Dharmawan di Bogor, Rabu (13/9).
Dukungan terhadap pembiayaan pada segmen UMKM sejalan dengan ketentuan PBI No.17/12/PBI/2015 mengenai Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di mana portofolio pembiayaan ke segmen UMKM setiap Bank minimal 20%.
Per posisi Agustus 2017, portofolio pembiayaan UMKM Mandiri Syariah mencapai 25,09%, atau sekitar Rp14,5 triliun dari total pembiayaan senilai Rp57,86 triliun. Khusus untuk segmen mikro, per posisi Agustus 2017 Mandiri Syariah menyalurkan pembiayaan senilai Rp4,22 triliun. Pembiayaan tersebut diberikan kepada sekitar 74 ribu nasabah di seluruh Indonesia.
Pembiayaan terhadap sektor usaha UMKM merupakan kontribusi BSM dalam membangun Negeri melalui peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui pembiayaan produktif dan multiguna. “Namun bukan berarti kami tidak akan mendukung bidang usaha lain di luar bidang unggulan tersebut. Asalkan usahanya memenuhi ketentuan tentu akan kami support,” tambah Dharmawan.
Selain pembiayaan, Mandiri Syariah juga rutin memberikan pelatihan dan pendampingan usaha guna meningkatkan kompetensi UMKM. Salah satu nasabah UMKM Mandiri Syariah, Hj. Sumairah menyampaikan dirinya merasa sangat terbantu dengan adanya dukungan dari BSM. “Seiring dengan perkembangan usaha, saya mulai butuh dukungan modal. Tahun 2005 saya mengenal BSM karena sistem syariahnya, proses cepat dan memuaskan. Sejak saat itu hingga sekarang saya nyaman dengan BSM,” jelasnya.
Sumairah merupakan nasabah KC Citeureup adalah nasabah Mikro di bidang usaha home industry. Ybs. memberdayakan ibu-ibu rumah tangga sekitar tempat usahanya untuk bekerja di konveksi yang menggunakan bahan baku sisa kain pabrik untuk dijadikan berbagai jenis produk fashion. “Saya ingin sekali ibu-ibu rumah tangga mempunyai kegiatan yang produktif dan bernilai ekonomis hingga mampu membantu perekonomian keluarganya,” tambahnya.
Untuk Mandiri Syariah Cabang Citeureup sendiri saat ini memiliki jumlah nasabah mikro sebanyak 271 nasabah dengan outstanding senilai Rp10,9 milyar. Adapun jumlah nasabah mikro untuk bidang usaha adalah 124 nasabah atau 45% dari total keseluruhan market yang ada. (wiy)