by Zeng Wei Jian
semarak.co-Surat PAW PSI dibalas Gugatan ke pengadilan. PSI merespon. Nyerang balik. Viani Limardi dituduh arogant. My Comment: Stupidity is not a crime. Publik baru tau ada Pasal Arogansi yang bisa jadi alasan kader partai dipecat. Arogansi bersifat relative. Abstrak. Sulit dibedakan.
Viani Limardi ngga arogan. Support konstituen dapil-nya jadi hard-proof. She is a person with high self-esteem greatly. Self-esteem artinya percaya diri, berpikir mandiri, bertindak sesuai pilihannya, dan menghargai alasan rasional.
Misalnya saat Viani Limardi tolak bully Anies Baswedan jato ke got. Baginya issue itu recehan. Terlalu brutal. Ngga substansi. Ngga berarti dia loncat pagar. Dia tetap die-hard Ahok. Elite PSI ga bisa kontrol.
Mungkin karena kalah pinter. Viani Limardi tau lapangan dan masalah. Apalagi dia berpatron kepada Ahok. Wajar bila pecah kontradiksi. Muncul dislike. Maka tuduhan direkayasa.
UU Parpol tegas menyaratkan pidana. Baru bisa pecat kader. Ngga mau patuh pada arahan ngaco elite partai bukan pidana. Arogan artinya “excessive self-regard”. The exact opposite of self-esteem. Orang sombong ngerasa tau segalanya & selalu benar. Ga bisa terima perbedaan. Intoleran. Rasis. Mereka ngga tertarik dengan fakta.
Orang Sombong mudah menjadi diktator macam Kim Jong Un. Narsistik. Main sikat, main embat. Tuduh orang korupsi. Tapi ngadunya ke Media Sosial. Ngga ke KPK. Menghadapi tuduhan penggelembungan dana reses, Viani Limardi gugat balik 1 triliun.
Harga diri, kehormatan, nama baik tak ternilai. Bila PSI ngga bisa membuktikan tuduhannya, maka kalah di pengadilan. Pemecatan jadi ga syah. Wajib bayar 1 triliun. Sita asset. Viani Limardi akan menyumbangkan duit satu triliun itu kepada masyarakat di dapil-nya. Ga pernah berpikir masuk kantong sendiri.
THE END