Sejumlah penyedia jasa keuangan di Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menggelar Financial Expo (FinExpo) dalam rangkaian bulan Inklusi keuangan (BIK) 2021. BIK dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia mulai 1-31 Oktober 2021. OJK optimistis target inklusi keuangan dapat tercapai 90% hingga di 2024.
semarak.co-Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara mengatakan, beberapa program BIK, antara lain, Bulan Inklusi Keuangan di Sulawesi Selatan yang dilaksanakan bersamaan Toraja Highland Festival pada 4 Oktober 2021. Acara puncak BIK dilaksanakan bersamaan Pengukuhan TPAKD Kota Ambon dan Festival Pesona Negeri Suli, 29 Oktober 2021.
“Tentang strategi nasional keuangan inklusif yang menetapkan pencapaian 90 persen inklusi keuangan di 2024, kami optimistis ini akan tercapai,” tegas Tirta dalam Pembukaan Finexpo Bulan Inklusi Keuangan 2021 secara virtual dengan aplikasi video meeting melalui link zoom, di Jakarta, Senin (18/10/2021).
Sebab, jelas Tirta, OJK bersama stakeholders terkait terus berupaya mengakselerasi peningkatan inklusi keuangan masyarakat. Hasilnya, tingkat inklusi keuangan Indonesia mampu mencapai 76 persen di akhir 2019 lalu.
Pelaksanaan BIK tahun ini, lanjut Tirta, mengangkat tema Inklusi Keuangan untuk Semua, Bangkitkan Ekonomi Bangsa. Mengingat, perekonomian Indonesia di tahun ini masih berupaya lepas dari tekanan pandemi Covid-19.
Selain itu, terdapat 500 kegiatan webinar edukasi keuangan yang dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat dan konsumen keuangan setiap harinya. FinExpo BIK 2021 diikuti oleh sebanyak 300 exhibitors dari Kementerian/Lembaga, Lembaga Jasa Keuangan baik pada sektor Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Lembaga Pembiayaan, Pergadaian, Dana Pensiun, Fintech, serta E-commerce.
“Alhamdulillah, kita patut bersyukur, tingkat inklusi keuangan nasional tahun 2019 adalah 76 persen. Atau berada di atas target sebesar 75 persen,” terang Tirta seperti dikutip dari tayangan merdeka.com/Senin, 18 Oktober 2021 16:22 WIB.
Upaya lainnya, OJK bersama-sama Kementerian/Lembaga (K/L) terkait dan Lembaga Jasa Keuangan, kembali menyelenggarakan Bulan Inklusi Keuangan (BIK). Agenda ini sendiri rutin diselenggarakan regulator sejak 2016 lalu di setiap bulan Oktober.
“BIK ini akan memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk mendapatkan berbagai informasi tentang produk dan layanan keuangan, termasuk informasi tentang program edukasi keuangan dan program perlindungan konsumen,” ucapnya.
“Perlu kami sampaikan bahwa salah satu fokus utama kegiatan BIK tahun ini adalah untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), termasuk meningkatkan pemahaman keuangan masyarakat, serta mengakselerasi penambahan rekening dan penggunaan produk dan layanan keuangan,” ungkapnya.
FinExpo BIK 2021, kata dia, dapat dijadikan sebagai sarana atau platform bagi masyarakat untuk dapat meningkatkan pengetahuan terhadap produk dan layanan keuangan, dan juga memanfaatkan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.
“Sekali lagi, kita mengharapkan FinExpo BIK 2021 ini tidak hanya memberikan kemudahan akses keuangan bagi masyarakat, namun juga semakin mendorong transaksi/penggunaan produk dan layanan jasa keuangan, termasuk e-commerce oleh masyarakat,” imbuhnya.
Hal ini tentunya dapat memberikan dampak positif dalam mendukung PEN serta pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90% akhir 2024. Sejumlah penyedia jasa keuangan di Indonesia kembali menggelar Financial Expo (Finexpo) dalam rangkaian bulan Inklusi keuangan (BIK) 2021. (net/mdc/smr)