Dalam rangka revitalisasi Grand Inna Bali Beach (GIBB) sebagai ikon hotel negara dan rencana pengembangan kawasan tersebut menjadi integrated resort, PT Hotel Indonesia Natour (HIN), BUMN yang bergerak di bidang jasa perhotelan sekaligus pemilik GIBB, menandatangani Perjanjian Kerja Sama Joint Study Pengembangan Grand Inna Bali Beach dengan BUMN di bidang infrastruktur dan konstruksi di Gedung Kementerian BUMN, Kamis (31/8).
Kesepakatan ini dimaksudkan untuk melakukan persiapan revitalisasi GIBB guna mendukung keberhasilan sinergi BUMN dengan prinsip saling menguntungkan dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki masing-masing pihak. Kerja sama ini juga bertujuan untuk melakukan Joint Study Pengembangan GIBB menjadi ikon hotel negara yang mengutamakan sinergi BUMN dengan membentuk pola kerjasama yang dimungkinkan dan selanjutnya apabila dinyatakan layak maka akan ditingkatkan menjadi suatu Perjanjian Kerja Sama lainnya yang akan disepakati kemudian.
“Kerja Sama ini sesuai dengan arahan Presiden RI saat berkunjung ke Bali awal Bulan Agustus lalu dimana HIN diminta untuk mengembangkan Grand Inna Bali Beach sebagai ikon hotel negara,” ujar Iswandi, Dirut HIN dalam rilisnya dilansir Humas Kementerian BUMN.
Iswandi menambahkan berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo tersebut pihak-pihak terkait kemudian menindaklanjutinya dengan pertemuan-pertemuan pada pekan lalu dan sepakat untuk merevitalisasi hotel yang berlokasi di Pantai Sanur tersebut melalui sinergi BUMN. “Tujuannya nanti kawasan yang berada di atas lahan berukuran kurang lebih 46 hektar tersebut, selain ada bangunan hotel, juga akan dibangun fasilitas penunjang lainnya seperti convention center dan mall sehingga kawasan itu dapat menjadi destinasi pariwisata yang semakin menarik untuk kegiatan kenegaraan, pemerintahan dan digemari oleh wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara,” ujar Iswandi.
Melalui penandatanganan Kerja Sama yang dilaksanakan, selanjutnya akan dilakukan analisa dan kajian menyangkut aspek bisnis, teknik, dan legal dan akan disiapkan proposal design untuk dilaporkan kepada Presiden. Revitalisasi yang akan dilaksanakan meliputi dua tahap, yaitu: tahap pertama adalah optimalisasi idle asset; dan tahap kedua adalah renovasi kamar, sarana, prasarana, food & beverage, fasilitas dan pelayanan.
Berbagai upaya sedang dan akan terus dilaksanakan oleh pihak manajemen HIN untuk meningkatkan pendapatan usaha dan daya saing. Hal ini antara lain meliputi kegiatan promosi, renovasi dan pembenahan bangunan hotel secara fisik. Selain itu, guna meningkatkan kualitas pelayanan dan sumber daya manusia, pelatihan internal juga dilakukan.
Seiring dengan perbaikan-perbaikan tersebut, HIN juga mendukung penuh program pemerintah Sinergi BUMN dengan cara menjalin kerja sama di bidang layanan akomodasi dan promosi bersama dengan BUMN lainnya. Pada tahun 2017 saja, HIN telah menandatangani kerja sama dengan PT Semen Padang, PT Indah Karya, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan baru-baru ini bersama PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI).
Berbagai kerja sama tersebut dilakukan HIN sejalan dengan pelaksanaan program Transformasi Perusahaan 2017-2021 yang meliputi tahapan: Turn Around (2017), Growth (2018), Leading (2019), Worldwide (2020) dan Expansion (2021). Program ini bertujuan untuk mengembangkan HIN yang juga memiliki nama komersial Inna Hotels & Resorts sebagai hotel milik bangsa yang mempersembahkan keramahtamahan khas Indonesia dan sebagai market leader untuk jaringan perhotelan nasional di tengah persaingan yang sangat kompetitif.
Transformasi Perusahaan ini juga sejalan dengan penugasan yang diberikan oleh Kementerian BUMN, dimana tahun lalu Menteri BUMN Rini Soemarno telah membentuk konsolidasi seluruh hotel yang dimiliki BUMN dalam sinergi Hotel Indonesia Group (HIG) dan menunjuk HIN sebagai koordinator.
Diharapkan, di bawah sinergi ini HIG menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan menjadi jaringan hotel nasional terbesar di Tanah Air. Transformasi yang dilaksanakan HIN tidak terlepas dari komitmen sebagai BUMN yang “Hadir Untuk Negeri” dan membantu menyukseskan program pemerintah untuk mendatangkan 19 juta wisatawan pada tahun 2019 mendatang. (lin)