Kolaborasi BRI, BNI, dan Telkomsel, Smesco Indonesia Tangani Digitalisasi UMKM Masa Depan

Dirut BRI Sunarso. foto: internet

Pandemi Covid-19 membuat terjadinya pelambatan sektor ekonomi di Indonesia dengan berbagai turunannya. Sektor UMKM sangat merasakan dampaknya. Itu alasan Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LPP-KUKM) atau SMESCO Indonesia kolaborasi dengan Telkomsel, BRI, dan BNI ditandai penandatangan nota kesepahaman kerja sama di Gedung Smesco Indonesia, Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Jumat (3/9/2021).

semarak.co-Meski begitu, pandemi Covid-19 secara tidak langsung telah mendorong perubahan baru dalam langgam bisnis Indoneia. Perubahan itu berupa beralihnya bisnis offline menuju bisnis digital yang dikenal juga sebagai fenomena kewirausahan digital.

Bacaan Lainnya

Direktur Utama Smesco Indonesia, Leonard Theosabrata menjelaskan, paradigma teknologi yang muncul sebab pandemi covid-19 memanfaatkan potensi kolaborasi dan kecerdasan kolektif, untuk merancang dan meluncurkan inisitiaf kewirausahan yang lebih kuat,” ujar Leonard dalam rilis humas Smesco Indonesia di pesan elektronik redaksi semarak.co, Sabtu (4/9/2021).

Serta berkelanjutan yang saat ini ternyata tren tersebut, kata Loenard, memacu percepatan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Smesco memetakan pertumbuhan platform digital seperti e-commerce, ride hailing, dan pembayaran digital telah membawa Indonesia jadi negara dengan ekonomi digital terbesar dan tercepat di ASEAN kurun dua tahun ini.

Perlu diketahui bahwa UMKM di Indonesia telah menjadi pilar terpenting bagi ekosistem ekonomi. Apalagi diketahui bahwa 99% pelaku usaha di Indonesia adalah sektor UMKM. Peran UMKM ini telah berkontribusi 60% terhadap produk domestik bruto nasional dan 97% terhadap penyerapan tenaga kerja yang terdampak pandemi.

Diperkirakan pada 2025 nilai ekonomi digital Indonesia mampu mencapai lebih dari US$130 miliar, kutip Loenard, tentunya potensi besar ini segara dimanfaatkan SMESCO memperluas akses pasar digital guna memperbaiki kesenjangan digital antar wilayah terutama bagi pelaku usaha mikro.

“SMESCO telah menuntaskan lima pilar pendekatan percepatan pemulihan ekonomi mikro yakni digitalisasi untuk menjangkau pelanggan, digitalisasi untuk menjangkau pemasok, digitalisasi untuk back office, digitalisasi untuk analitic data dan digitalisasi untuk logistic,” papar Leonard.

Keberadaan UMKM tersebut akan didukung dengan sembilan fasilitas layanan usaha bagi pelaku UMKM yaitu Pusat KUR BRI, Xpora, Pusat Wastra Nusantara, Apindo UMKM Akademi,Smesco Labo, Sky Eat Clouud Kitchen & Retort Machine, Smesco Hub Timur,Fulfillment Center danSiren.id.

Kur BRI UKM Lounge:

Smesco Indonesia bekerja sama dengan BRI, membangun BRI UKM lounge di area ground floor smesco yang membantu kebutuhan pembiayaan UMKM baik melalui KUR ataupun melalui skema pembiayaan lainnya.

BNI Xpora (trading house ukm ekspor):

Merupakan Pusat Layanan Ekspor UKM dan showcase produk unggulan UKM BNI yang sudah siap ekspor. Showcase ini diperlukan untuk memberikan rasa percaya kepada buyer luar negeri yang datang ke Smesco untuk mencari produk siap ekspor. Di dalamnya juga dilengkapi e-catalog dan digital info tentang semua UKM yang ada di dalamnya.

Pusat Wastra Nusantara (Bank Indonesia):

Smesco Indonesia bekerjasama dengan BI membangun Area yang berlokasi di lantai Ground Smesco, menjadi pusat wastra tradisional denga kualitas premium yang berasal dari 34 Provisi di Indonesia. UMKM yang memproduksi wastra tradisional ini adalah binaan dari kantor Bank Indonesia di seluruh Indonesia.

Apindo umkm akademi:

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meluncurkan Apindo UMKM Akademi yang terintegrasi dengan program Sparc Campus Smesco Indonesia. Kegiatan pelatihan sekaligus pendampingan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tersebut bertujuan untuk membantu pelaku UMKM mengembangkan usaha dan menjadi UMKM naik kelas.

Smesco Labo:

Smesco Labo adalah fasilitas untuk UMKM yang ingin melakukan riset dan pengembangan produk ataupun bisnisnya. Di dalam area Smesco Labo terdapat 4 area inisiatif: garage, fashionlab, makerspace dan fashionlab. Setiap UMKM dapat memakai fasilitas di Smesco Labo dan akan dibimbing oleh expert (pendamping) yang mengelola setiap inisiasi.

Skyeats Cloud Kitchen & Retort Machine:

Skyeats adalah dapur bersama (cloud kitchen) yang berada di area promenade gedung Smesco Indonesia. Di Skyeats akan terdapat 75 rental kitchens, 40 stock points, fresh mart, coffee shop dan 1 retort kitchen. Dengan dukungan retort kitchen, UKM Kuliner akan bisa memasarkan produknya secara luas krn waktu life time produk menjadi lebih lama.

Smesco Indonesia Retail Network (siren.id):

Siren adalah platform dropship dan reseller yang akan mewadahi semua produk UMKM dari seluruh Indonesia. Platform ini mempertemukan produk UMKM dengan puluhan ribu pemasar digital dari seluruh Indonesia.

Smesco Fulfillment Center:

Fulfilment Center (packing warehousing) yang disponsori oleh JNE menjadi solusi para UMKM terkait dengan permasalahan logistic (ongkos kirim mahal) yang selama ini dialami. Dengan Fulfillment Center yang terletak di lantai 11 gedung Smesco ini akan menjadikan ongkos kirim murah dan flat ke seluruh pelosok Pulau Jawa.

Smesco Hub Timur

Sebagai show case bagi pertemuan G20 pada 2022, terletak di ITDC, Nusa Dua, Bali, SMESCO mendirikan ekosistem usaha bagi UMKM untuk percepatan komoditas produk UMKM Indonesia Bagian Timur.

Itu sekaligus dalam kerangka kerja Bali-Based Entrepreneur yang akan mendorong 100 UKM naik kelas dalam waktu 2 tahun dengan komposisi target 80% usaha kecil menjadi usaha menengah dan 20% usaha menengah menjadi usaha besar.

Terciptanya sinergisitas antara UMKM, pemerintah dan stakeholder pendukung lainnya bisa dipastikan proses transformasi digital UMKM akan dapat berjalan sempurna. Sehingga target pemerintah untuk memperbanyak UMKM berbasis digital dapat segera terwujud.

Dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia yang bisa menjadikan SMESCO sebagai hub transformasi digitalisasi UMKM masa depan. Telkomsel sebagai leading digital telco company berkomitmen untuk terus bergerak maju mengakselerasi transformasi digital di lintas sektor industri di Indonesia.

Sebagai salah satu upaya merealisasikan komitmen tersebut, Telkomsel menjalin kolaborasi strategis bersama LPP-KUKM atau SMESCO Indonesia yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Jakarta, (3/9/2021).

Inisiatif strategis ini sekaligus menjadi upaya Telkomsel dalam memperkuat kapabilitas digital di sektor koperasi dan UKM untuk mendukung penguatan ekosistem digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.

Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam, mengatakan, “Kolaborasi ini merupakan wujud komitmen Telkomsel dalam mendukung digitalisasi koperasi dan UKM yang terus diupayakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM.”

Berbekal dukungan jaringan teknologi terdepan 4G dan 5G yang terus dikembangkan secara bertahap dan terukur, Telkomsel optimis dapat menghadirkan solusi berbasis teknologi yang dapat mengoptimalkan potensi koperasi dan UKM Tanah Air sehingga mampu berdaya saing tinggi dan melesat dengan digital.”

Direktur Utama SMESCO Leonard menambahkan, SMESCO telah mendapatkan mitra strategis dalam upaya mencapai 158.000 UMKM terintegrasi kedalam ekosistem ekonomi digital SMESCO hingga tahun 2023.

“Telkomsel dan ekosistem digitalnya akan menginisiasi pengembangan, peningkatan dan pemberdayaan dalam layanan digital UMKM melalui berbagai layanan dan platform  digital terkini dan inklusif sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan pasar, sehingga menghadirkan kesempatan bagi  para UMKM untuk terintegrasi dalam ekosistem Telkomsel,” imbuhnya.

Melalui inisiatif strategis ini, Telkomsel akan memanfaatkan ekosistem digital 99% Usahaku dalam membantu UKM binaan SMESCO untuk memasarkan produk secara global, digitalisasi sistem operasional usaha, peningkatan kapabilitas melalui program inkubasi dan pelatihan, serta menghadirkan solusi permodalan.

Hal ini sejalan dengan komitmen Telkomsel yang terus berupaya membuka peluang lebih luas bagi lintas sektor industri, khususnya Koperasi dan UKM melalui pemanfaatan teknologi terdepan Telkomsel.

Selain platform 99% Usahaku, inisiatif strategis ini turut membuka kesempatan bagi UKM binaan SMESCO memperluas jangkauan pemasaran dengan menjadi mitra Telkomsel MyAds, serta menjadi bagian dari DigiPOS Aja! maupun Telkomsel Orbit yang dapat dimanfaatkan sebagai lini bisnis baru terdepan untuk meningkatkan produktivitas.

Hendri Mulya Syam mengaku pihaknya optimistis, sejumlah inisiatif strategis yang telah diramu dalam kolaborasi ini akan membuka lebih banyak peluang untuk sektor koperasi dan UKM yang lebih berdaya.

“Semoga kolaborasi ini bukan hanya dapat membantu sektor koperasi dan UKM di Indonesia dalam melewati tantangan sulit saat ini, melainkan dapat semakin melesat dengan digital melalui pemanfaatan teknologi terdepan sehingga sektor UKM secara berkelanjutan dapat kembali menjadi motor penggerak perekonomian bangsa,” harapnya.

Seiring dengan itu, Bank Rakyat Indonesia sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat, juga memberi pendampingan sebagai mitra strategis SMESCO, dalam kerangka promosi, penyaluran KUR yang memudahkan debitur UMKM dalam mengakses permodalan.

Direktur Utama BRI, Sunarso, mengatakan bahwa melalui penyaluranKredit Usaha Rakyat (KUR), BRI terus berupaya mendorong para pelaku UMKM untuk dapat naik kelas dan mempercepat pemulihan usaha yang terdampak pandemic Covid-19.

Sejak awal 2015 hingga Juli 2021, BRI telah berhasil menyalurkan KUR senilai Rp 559,6 triliun kepada 25,4 juta pelaku UMKM. Khusus di tahun ini saja (hingga Juli 2021), BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp. 97,7 triliun kepada 3,4 juta pelaku UMKM.

KUR, terang Sunarso, dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan permodalan usaha dalam rangka pelaksanaan kebijakan percepatan pengembangan sector riil dan pemberdayaan UMKM, sehingga menurutnya diperlukan sinergi oleh seluruh pihak terkait.

“BRI mengapresiasi sinergi dan kolaborasi ini. Karena kami melihat untuk mengembangkan dan memberdayakan UMKM pasca pandemic dibutuhkan sinergi dan kolaborasi sehingga mampu menciptakan sebuah ekosistem agar UMKM mampu tetap tumbuh dan berkembang pasca pandemi,” ujar Sunarso.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, Bank BNI telah menyiapkan Xpora yang merupakan One Stop Solution Hub untuk mendukung meningkatan potensi UMKM Indonesia agar dapat mengembangkan bisnisnya menuju UMKM Go Productive, Go Digital, & Go Global serta menjadi pusat layanan bagi para pengusaha diaspora Indonesia yang berada di luar negeri.

BNI memiliki 6 kantor cabang luar negeri di negara-negara strategis antara lain Singapura, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, dan Hongkong. Kehadiran kantor cabang luar negeri ini memberikan BNI keunggulan jaringan internasional yang memungkinkan UMKM Indonesia dapat terhubung dengan mitra luar negeri kami sehingga dapat memasarkan produk UMKM Indonesia ke pasar ekspor.

Selain keunggulan jaringan luar negeri BNI, rinci Royke, Xpora juga dilengkapi dengan Digital Platform yang dapat diakses langsung oleh potential buyer luar negeri yang mencari produk unggulan siap ekspor.

“Salah satu UMKM Indonesia yang telah berhasil memanfaatkan layanan Xpora, yaitu Minaqu Home Nature yang merupakan perusahaan tanaman hias yang berhasil menembus pasar Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Korea Selatan dan Siprus,” tutup Royke. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *