Lembaga Wakaf Paramadina (LWP) hadir menyambut masa depan dengan menebarkan nilai Islam, Rahmatan lil ‘alamin. Menyusul launching peresmian LWP, di Aula Universitas Paramadina, kawasan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Jumat (18/6/2021).
semarak.co-Kehadiran LWP akan membawa segenap harapan melalui berbagai program untuk mewujudkan pembangunan ekonomi Islam secara mandiri dan berkelanjutan
Ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf Paramadina (YWP) HM Jusuf Kalla (JK) menyampaikan perlunya langkah-langkah terobosan baru dalam pengelolaan lembaga wakaf yang sudah berjalan lama. Maka itu, JK berharap Lembaga Wakaf Paramadina bisa berkembang sebagaimana Harvard.
“Lembaga wakaf ini adalah sebagai bentuk amal yang memiliki nilai jangka panjang sehingga lebih mudah kita pertanggungjawabkan dengan pengelolaan sebaik-baiknya,” ungkap JK dalam rilis Paramadina atas nama Media Jakarta by email semarak.redaksi@gmail.com, Jumat (18/6/2021).
Kehadiran LWP sekaligus penandatanganan kerja sama LWP dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI), Bank Syariah Indonesia (BSI), dan Waqf Center for Indonesian Development and Studies (WaCIDS).
Hadir Ketua umum YWP Hendro Martowardojo Rektor Universitas Paramadina Prof. Didik J. Rachbini, Imam Saptono mewakili Badan Wakaf Indonesia (BWI), dan Ketua KNEKS Ventje Rahardjo Soedigno.
Ketua Yayasan Wakaf Paramadina Hendro Martowardojo bersyukur karena YWP telah memiliki sertifikasi Nazhir Wakaf Uang dari BWI. “Alhamdulillah kita telah memiliki sertifikasi Nazhir Wakaf Uang dari BWI dengan nomor 3.3.00281 tertanggal 24 Mei 2021,” ucap Hendro.
Dengan adanya bukti sertifikasi, lanjut Hendro, LWP dapat mengumpulkan dana dari masyarakat umum dalam bentuk Wakaf Uang. Uang yang terkumpul diperuntukan membangun aset-aset produktif dan sebagian akan diinvestasikan. Hasil investasi akan digunakan untuk menebar manfaat lebih banyak lagi.
“Walaupun Paramadina baru terdaftar legal sebagai Nazhir pada 2021, namun sesungguhnya YWP telah melakukan banyak aktivitas yang mengusung konsep wakaf. Seperti wakaf tanah dan gedung (aset tetap) serta wakaf profesi,” katanya.
Tidak hanya wakaf, lanjut dia, Paramadina juga telah menjalankan filantropi dalam bentuk Baitul Mall Paramadina, Nasi Murah Paramadina (RAHMA), Paramadina Fellowship, Paramadina Sosial Responsibility (PSR).
“Kegiatan dan program sosial tersebut telah memberikan beasiswa lebih dari 500 mahasiswa S1 hingga S3, mendirikan dan membiayai operasional 200 PAUD, memberikan ratusan beasiswa bagi anak dari keluarga tidak mampu.
Khususnya selama pandemi Covid-19 telah memberikan bantuan APD di banyak Rumah Sakit, serta menyalurkan bantuan hampir 1 Milyar rupiah kepada korban yang terdampak Covid-19.
Ketua Lembaga Wakaf Paramadina Prima Naomi menjelaskan bahwa fokus LWP adalah pada bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan dakwah. Adapun program-program yang telah dicanangkan adalah Program Pembangunan Kampus Baru & Masjid Paramadina beserta Wakaf Center Building, Wakaf Riset & Inkubator Bisnis Mikro.
Lalu Wakaf Design 1000 UMKM, Beasiswa Full S1 untuk 100 Santri Binaan, Beasiswa Full S2 untuk 50 Takmir Masjid & Nazhir, Rahma 1000 Bantuan Gizi dan Pendidikan Bagi Anak Jalanan, Bantuan Covid 500 Guru PAUD & Madrasah serta berbagai program lainnya.
Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Ventje Rahardjo Soegiono mengucapkan selamat atas ditunjuknya LWP sebagai nazir oleh Badan wakaf Indonesia.
“Semoga LWP dapat dibangun dengan prinsip tata kelola modern, transparan, kreatif, akuntabel yang berorientasi pada pelayanan nasabahnya. Sehingga upaya bersama kita dalam memanfaatkan potensi wakaf di Indonesia yang luar biasa dapat terlaksana dengan baik,” imbuh Ventje.
Lembaga Wakaf Paramadina menjadi satu langkah kesempatan bagi semua untuk beramal. Wakaf produktif sebagai sebuah investasi akhirat yang sustainable, berkelanjutan tak terputus amalnya.
Bagi Kawan Wakaf yang ingin berpartisipasi menginvestasikan amal bersama LWP, dapat membuka link wakafparamadina.or.id. Program Lembaga Wakaf Paramadina akan dikelola oleh anak-anak muda yang merupakan mahasiswa maupun alumni Universitas Paramadina, memiliki konsen terhadap Wakaf.
Sebagai direktur Eksekutif ditunjuk Wusda Hesta Wibawa, seorang entrepreneur muda berbasis syariah. LWP dijalankan bersinergi dengan berbagai pihak, diantaranya bermitra strategik dengan DMI, BSI, WaCIDS, Komunitas Entrepreneur dan mitra lainnya.
Bersama DMI, kata Wusda, Wakaf Paramadina hendak menyalurkan beasiswa untuk 150 Takmir, Nazir dan Santri, serta memberikan bantuan 1000 gerobak untuk Badan Usaha Milik Masjid (BUMM).
“Bersama WaCIDS, LWP menjalankan misi meningkatkan literasi dan riset wakaf dengan harapan ke depan akan hadir program studi khusus wakaf. Bersama BSI menjadi jalan bagi Wakaf Paramadina untuk kemudahan transaksi keuangan syariah, investasi syariah serta melakukan promosi bersama melalui JadiBerkah.id,” ujar Wusda.
Setelah acara launching, dilanjutkan penyerahan memorandum of understanding (MoU) antara KNEKS diwakili Sutan Emir Hidayat dengan Rektor Universitas Paramadina Prof. Didik J. Rachbini. Usai acara Ketua DMI Jusuf Kalla meninjau lokasi kampus baru Paramadina yang berada di Cilangkap. (smr/lid)