Fantrau dan Ronaldo, Pelajaran tentang Kacang yang Tak Lupa Kulit

Ekspresi Cristiano Ronaldo saat bermain melawan Prancis dalam pertandingan UEFA Nations League pada, Minggu dini hari 11 Oktober 2020.foto:internet

Oleh Anonym *

semarak.co-Pelajaran dari mega bintang sepak bola asal Tim nasional Portugal Christiano Ronaldo. Ketika menerima sebuah penghargaan baru-baru ini, tapi Ronaldo mendedikasikannya untuk Alberto Fantrau. Bisa juga kisah sebagai ilustrasi pesan tentang pelajaran seseorang yang tidak boleh kacang lupa sama kulitnya.

Bacaan Lainnya

Kata Ronaldo, “Benar saya adalah pemain bola terbaik, tapi semua keberhasilan itu adalah atas jasa besar sahabat saya Alberto Fantrau.” Hadirin yang hadir pada seremoni penghargaan pun saling berpandangan dan bertanya-tanya dalam hati, Siapakah Fantrau ini?

Ronaldo yang kini bermain untuk klub Italia Juventus menyambung pernyataannya semacam sambutan. “Kami main bersama dalam tim remaja. Waktu datang pencarian bakat dari Sporting Lisbon Portugal, mereka bilang, siapa yang menjaringkan gol terbanyak akan dipilih masuk Akademi kami,” kenang Ronaldo.

Ditambahkan mantan striker Manchester United (MU), klub Liga Inggris yang kemudian pindah ke Real Madrid klub liga Spanyol, “Hari itu kami menang 3-0. Gol pertama saya yang jaringkan.”

Fantrau membuat gol kedua dengan menanduk kedalam jaring. Gol ketiga adalah yang membuat hadirin terpesona. Di mana Fantrau bergerak dari sayap lapangan, berhadapan dengan penjaga gawang lawan dan mengocok penjaga gawang yang meninggalkan gawang kosong, tentu ini kesempatan luas untuk menjebol gawang.

“Saat itu saya sedang lari di sisi Fantrau. Dari upaya untuk menjebol gawang kosong, Fantrau membuat keputusan malah mengoper bola kepada saya dan akhirnya saya yang menjaringkan gol ketiga itu,” terang Ronaldo yang punya anak angkat orang Aceh.

Pemain yang kini berusia 34 tahun menambahkan, “Dengan itu, maka saya yang mendapat tempat di Akademi Bola Sporting Lisbon.  Setelah pertadingan, saya ketemu dan bertanya sama dia, “Fantrau, apa yang kamu lakukan dengan gol ketiga tadi?”

Kemudian Ronaldo mengutip jawaban Fantrau. “Kamu adalah pemain yang lebih baik dari saya,” demikian Ronaldo menirukan ucapan Fantrau. Ini tentu membuka rasa ingin tahu para wartawan untuk menyelidik hingga bisa bertemu yang Namanya Alberto Fantrau.

Begitu ketemu, para wartawan pun menanyakan kebenaran kisah yang diceritakan Ronaldo.  Fantrau menegaskan bahwa itu benar dan selepas pertandingan itu karier Fantrau terus terkubur. Sejak saat itu dia menganggur hingga hari ini.

Wartawan yang melihat Fantrau punya rumah mewah dan mobil Mercedes terbaru parkir di garasi menggelitik untuk ditanyakan pada Alberto. “Tanpa kerja tetap bagaimana anda mampu memiliki semua ini? Anda tampak nyaman dengan keadaan sekarang,” sergah wartawan.

Alberto Fantrau menjawab, “Semua ini adalah dari Ronaldo.” Fantrau pun terlihat tersipu malu. Walapun tetap polos atas apa yang diucapkannya. Dia pun tidak memuji Ronaldo, kecuali hanya membeberkan kebenaran dan tanpa ada yang disembunyikannya.

Pelajaran dari kisah ini, berapa banyak orang yang sanggup berbuat seperti tindakan Ronaldo dan Alberto? Sebaliknya banyak di antara kita menunjukkan sikap mementingkan diri sendiri dan tdk menghargai bantuan yang diberikan orang lain.

Sahabat! Mmari kita sama-sama berubah. Mari saling membantu dan lahirkan rasa bangga atas keberhasilan orang-orang sekeliling kita. Apakah beradik kakak, handai taulan, dan saudara sendiri.

Apabila kita berhasil, bersyukurlah dan jangan jadi kacang lupakan kulitnya. Setiap orang yang terlibat dalam keberhasilan kita, jangan lupakan budi mereka. Jadilah bagian dari kejayaan orang lain.

 

sumber: arikel ini berkali-kali dikirim dalam pesan berantai salah satunya singgah di WAGroup ALIPh Group (post Selasa 29/6/2021/nurwanto)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *