Elit dan Oligarki Diuntungkan Vonis Habib Rizieq, PKS Nilai Wajar Asumsi Agar tak Berperan di Pilpres

Dalam kolase tangkapan layar ponsel Habib Muhammad Rizieq Shihab (tengah depan) dan Hanif Alatas (kanan) dalam sidang lanjutan perkara hasil swab tes palsu RS UMMI, beragendakan tuntutan dari jaksa penuntut umum (JPU), Kamis (3/6/2021). Foto: tribunnews.com

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menganggap wajar publik menilai vonis pidana penjara yang dijatuhkan terhadap Habib Rizieq Shihab (HRS) sebagai upaya mencegah mantan Imam Besar Front Pembela Islam (IB-FPI) itu berperan di ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

semarak.co-Pasalnya, vonis pidana penjara yang dijatuhkan terhadap HRS empat tahun berarti Habib Rizieq baru bebas pada 2025 atau satu tahun setelah penyelenggaraan Pilpres 2024.

Bacaan Lainnya

“Dengan vonis empat tahun, wajar kalau masyarakat berpikir ini untuk mencegah HRS tidak bisa berperan dalam Pilpres 2024,” kata Mardani lewat pesan singkat, seperti dikutip CNN Indonesia | Sabtu, 26/06/2021 04:49 WIB.

Lebih lanjut, ia mendoakan agar Habib Rizieq diberikan kekuatan dan keadilan dalam menghadapi vonis yang dijatuhkan majelis hakim tersebut. Ia menilai vonis yang dijatuhkan kepada Habib Rizieq tergolong luar biasa karena sama dengan hukuman yang dijatuhkan terhadap Pinangki Sirna Malasari.

Di mana kasusnya tindak pidana korupsi, tindak pidana pencucian uang (TPPU), dan pemufakatan jahat terkait sengkarut penanganan perkara terpidana korupsi hak tagih (cessie) Bank Bali, Djoko Tjandra. “Vonis HRS luar biasa. Sama dengan vonis Pinangki. UU Kekarantinaan fokus untuk meredam pandemi,” tutur Mardani.

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai vonis 4 tahun untuk HRS sangat kental nuansa politiknya. Hal itu, katanya, sudah bisa ditebak karena ada sejumlah pihak yang menginginkan agar HRS tak lagi jadi pemain dalam pentas politik nasional.

“Skenario itu sudah bisa ditebak dan diduga. Bisa saja itu bagian dari skenario pihak-pihak tertentu agar HRS tak menjadi aktor penentu di Pilpres 2024,” kata Ujang kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Jum’at, 25 Juni 2021, 08:00 WIB.

Dosen Universitas Al Azhar itu menilai skenario untuk menyingkirkan HRS sudah muncul lama dan tidak digodok dalam waktu satu dua hari. Sejak peran besar HRS dalam mengantarkan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta, HRS makin dijadikan aktor utama yang suaranya didengar khususnya bagi umat Islam.

Apalagi massa yang dimilikinya sangat loyal, kendati FPI kini telah dilarang oleh pemerintah. Ujang pun melihat polanya sudah dipahami public. “Polanya sudah terbaca. Dan publik pun paham akan hal itu,” tambahnya.

Lalu siapa pihak yang diuntungkan dengan diamputasinya sosok HRS menuju Pilpres dan Pemilu 2024? “Yang diuntungkan itu ya elite-elite dan oligarki yang selama ini mencengkeram negara,” tambahnya. (net/cnn/wek/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *