Phapros Akan Groundbreaking Fasilitas Produksi Alkes Scaffold Hydroxyapetite

Pertumbuhan penjualan tersebut disebabkan meningkatnya permintaan produk obat jual bebas atau over the counter (OTC) dengan produk Antimo Group yang ditujukan untuk menyamankan perjalanan.

PT Phapros, anak perusahaan PT Rajawali nusantara Indonesia (RNI) di bidang farmasi yang didirikan sejak 21 Juni 1954 akan menggelar groundbreaking atau peletakan batu pertama fasilitas produksi alat kesehatan (alkes) Scaffold Hydroxyapetite bersama PT Mitra Rajawali Banjaran yang juga sama-sama anak usaha RNI di Bandung, Jawa Barat, besok Selasa (22/8).

Dengan komposisi saham sebesar 56.6% dimiliki PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), sedangkan sisanya dimiliki public, saat ini Phapros memproduksi lebih dari 250 item obat, di antaranya obat hasil pengembangan sendiri dan salah satu produk unggulan Phapros yang menjadi pemimpin pasar di katagorinya adalah Antimo.

Sekretaris Perusahaan Phapros Imam Arif Junaedi mengatakan, kerjasama antara perusahaan sesama pelat merah Phapros dan PT Mitra Rajawali Banjaran merupakan sinergi untuk kemandirian alkes sejalan dengan Inpres No.6 Tahun 2016, Tentang percepatan pengembangan farmasi & alkes. Pengembangan Produk ini, lanjut Imam, merupakan hasil kerjasama Phapros dengan Peneliti dari Unair (Dr. Ferdiansyah) dan ini merupakan bentuk dari hilirisasi riset dari periset dalam negeri.

“Scaffold Hidroxyapetite adalah jenis alat kesehatan yang digunakan sebagai scaffold (penyokong) dalam banyak operasi tulang. Baik patah tulang, operasi lutut, dan pinggul ataupun kasus tulang lain yang membutuhkan pembedahan untuk membantu tumbuhnya tulang,” ungkap Imam melalui pesan elektroniknya, Sabtu (19/8).

Sebagai perusahaan yang sangat berkomitmen tinggi terhadap standar kualitas, lanjut Imam, Phapros telah mendapatkan certifikasi CPOB sejak 1990, serta perolehan sertifikat ISO 9001 pada 1999 (yang telah ditingkatkan menjadi Sertifikat ISO 9001 versi 2008), Sertifikat ISO 14001 pada 2001 (yang telah ditingkatkan menjadi ISO 14001:2004), Sertifikat OHSAS 18001:2007, pada 2010. Dan Sertifikat ISO 17025 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk Laboratorium Kalibrasi. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *