Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno rapat kerja (raker) dengan Komisi X DPR RI di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (2/6/2021).
semarak.co-Menparekraf Sandi Uno memaparkan sejumlah program strategis sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di 2022. Di antaranya terkait Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) 2022, Program Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, dan Pagu Indikatif 2022.
Dalam upaya pengembangan destinasi wisata prioritas dan super prioritas yang termasuk ke dalam RKP 2022, kata Sandi Uno, pihaknya juga berupaya mengembangkan sektor ekonomi kreatif untuk berkontribusi dalam perekonomian nasional.
“Kami juga berupaya mengembangkan produk ekonomi kreatif dan meningkatkan kualitas SDM dan edukasi mengenai pengembangan SDM pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Sandi Uno, sapaan akrabnya seperti dirilis humas melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf2, Kamis (3/6/2021).
Sandiaga juga mengusulkan sejumlah perubahan dan penyesuaian sasaran strategis RKP dikarenakan kondisi pandemi saat ini. Seperti perubahan target devisa 2021 dari 4,8-8,5 miliar dolar menjadi 0,3-0,41 miliar dolar. “Sementara untuk target capaian devisa 2022, dari 10,6-11,3 miliar dolar menjadi 0,83-1,44 miliar dolar,” katanya.
Revisi tersebut, lanjut Sandiaga, juga dilakukan terhadap target kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2021. Dari kisaran 4-7 juta kunjungan menjadi 1,5-2,1 juta kunjungan.
“Sampai 2 Juni ini, perbatasan internasional masih ditutup. Ditambah lagi dengan prediksi terbaru bahwa kunjungan wisatawan internasional belum memulih hingga 2024,” papar Sandi Uno dihadapan anggota dewan.
“Sehingga kita perlu tetap memberikan semangat bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif melalui kebijakan-kebijakan, sehingga mereka tidak hanya dapat bertahan tetapi juga dapat meraih peluang untuk jadi pemenang,” ujar Sandi.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo menambahkan, pihaknya mengajukan nilai pagu indikatif untuk tahun anggaran 2022 sebesar Rp3.816.970.382.000. “Angka ini turun 16,39 persen dibanding tahun anggaran 2021 sebesar Rp4.565.002.558.000 triliun,” ujarnya.
Angela memaparkan, anggaran tersebut akan digunakan untuk tiga program utama. Yaitu program dukungan manajemen sebesar Rp1,06 triliun, turun 3,02 persen dibanding pagu 2021. Kedua, program kepariwisataan dan ekonomi kreatif sebesar Rp1,7 triliun. Serta program pendidikan dan pelatihan vokasi sebesar Rp1,02 triliun.
Mengenai hal tersebut, Sandi Uno menambahkan, meskipun ada penurunan nilai anggaran, namun nilai anggaran tersebut akan dimanfaatkan untuk memperkuat beberapa program utama dari Kemenparekraf/Baparekraf. “Mungkin jika ada penguatan di desa wisata dan ekonomi kreatif ini mungkin dapat menjadi suatu terobosan yang inovatif, kolaboratif, dan adaptif,” ungkap Sandi.
Sandiaga berharap, angka pagu indikatif ini menjadi sinyal bagi jajaran Kemenparekraf/Baparekraf untuk bekerja keras memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air.
“Tentunya ini dengan penyesuaian, kita harapkan akan ada pembukaan lapangan kerja dan juga keberpihakan bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang membutuhkan sentuhan,” ungkapnya.
Anggota Komisi X DPR RI Dede Yusuf mengatakan perlu ada pergerakan ekonomi di sektor ekonomi kreatif agar sektor ini kembali bangkit. “Kalau ekonomi kreatif digerakkan, maka ini akan menggerakkan ekonomi kita. Ini menjadi tanggung jawab kita semua dan perlu ada kerja sama dari kita bersama,” ucap Dede dari Demokrat. (smr)