By Zeng Wei Jian
semarak.co-Rakyat dan DPR-RI membentuk “Soul Atomism”. Ngga bisa dipisahkan. Urusan Anggota DPR RI adalah rakyat. Legislasi, Budgeting, Pengawasan merupakan tugas formalnya. Pengkritik self-claim sebagai Pengawas DPR RI. Dibiayain Lembaga Donor. Makan dari kritik. Ciptakan panggung biar eksis.
Critique sebenarnya sebuah method of disciplined. Systematic study of a written or oral discourse. Di tangan mereka, critica berarti “fault finding” dan “negative judgment”. Plat Nomor Khusus Anggota Dewan jadi written & oral discourse. Difitnah sebagai “tropical luxuriance”. Formappi nyamber. Proyek down-grade nih.
Serangan dirilis. Dibungkus label “kritik”. Gianni Vattimo di Karya “Postmodern criticism” menyatakan, “Critique is never personalized nor ad hominem, but is instead the analyses of the structure of the thought in the content of the item critiqued.”
Di luar TNI-Polri ada beberapa institusi punya plat khusus. Lemhanas, Wantanas, Bakamla, Menteri Kabinet dan lain-lain. Bedanya 575 Anggota Dewan dipilih langsung oleh rakyat. Ada pula kode khusus Plat “RF”. Biasa dipake Pejabat Eselon II ke atas sampe menteri & kerap diperjual-belikan.
Rumor has it; “RF” artinya “Reformasi”. RFS adalah kode pejabat sipil, RFP digunakan Polisi, RFD adalah Angkatan Darat, RFL buat Angkatan Laut, dan RFU kode Angkatan Udara. Kombinasi huruf RFO, RFH, RFQ, dan sebagainya melekat pada Pejabat Eselon II ke bawah.
Para Pengkritik Plat DPR sebenar dangkal. “Shallow” kata Lady Gaga. Mereka ngga tau waktu Legislator 7×24 jam buat rakyat. Taunya Anggota Dewan kerja saat masa sidang. Sering di-sleding dengan 1-2 photo ketiduran.
Masa reses full agenda. Serap aspirasi dari konstituen di Dapil. Wakil Ketua MKD Habiburokhman (F-Gerindra) rutin baksos 3x seminggu. Ngga peduli reses & masa sidang. Abis rapat, ngebut pontang-panting ke Dapil turunkan badai bantuan sosial. Lalu balik lagi ke Nusantara I.
Aktifitas macam begini lepas dari pengamatan Haters DPR-RI. Kerja & mobilitas Anggota Dewan bagai substances that we cannot sense. Landasan Para Pengkritik Plat adalah Paradigma “Kredibilitas, good conscience, and evidence of truth first comes from the senses”.
Plat Khusus DPR-RI merupakan idiosyncratic identity-things that make a person unique. Publik jadi tau ada Anggota Dewan sedang beraktifitas & menunaikan tugas serap aspirasi di daerah-nya. Tanpa harus publikasi. Dia berperan sebagai alat yang memudahkan kontrol publik. In other words, Plat Khusus DPR-RI adalah simbol “triumph over the senses”.
THE END