Ikut Kembangkan Desa Wisata di Maninjau, Mendes PDTT Janji Tingkatkan Kesejahteraan Pendamping Desa

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mengikuti Rapat Koordinasi Penanganan Tata Kelola Danau Maninjau secara virtual, Jakarta, Selasa (18/5/2021). Foto: Wening/Kemendes PDTT

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengungkapkan, keberadaan Pendamping Desa menjadi faktor dominan dalam pembangunan desa.

semarak.co-Kinerja Pendamping Desa, klaim Mendes PDTT telah terbukti meringankan beban Kementerian Desa (Kemendes) PDTT dalam melakukan monitoring dan pemantauan kinerja Kepala Desa terutama prihal pemanfaatan dana desa yang digelontorkan pemerintah pusat.

Bacaan Lainnya

“Itulah makanya keberadaan Pendamping Desa harus terus kita tingkatkan dalam segala hal,” ungkap Gus Menteri, sapaan akrab Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar saat Halal Bihalal virtual dengan Pendamping Desa, Rabu (19/5/2021).

Setidaknya, lanjut Gus Menteri, ada tiga hal yang perlu ditingkatkan dalam Pendamping Desa yang tugasnya semakin menumpuk, yakni peningkatan kapasitas, peningkatan kinerja dan peningkatan kesejahteraan.

Tidak hanya itu, Gus Menteri juga menginginkan status Pendamping Desa segera dinaikkan dari honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau yang disebut P3K. Dalam proses transformasi Pendamping Desa dari honorer menuju P3K tidak boleh ada satupun Pendamping Desa yang dibuang atau tidak lolos.

“Solusinya adalah proses transformasi dari honorer ke P3K dilakukan secara bertahap. Bagi yang tidak lolos P3K tetap sebagai Pendamping Desa namun statusnya tetap honorer, dengan demikian pada saatnya nanti kalau ini berhasil akan ada dua kelompok yaitu Pendamping Desa berstatus honorer dan P3K,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan Gus Menteri mengikuti Rapat Koordinasi Penanganan Tata Kelola Danau Maninjau secara virtual, Jakarta, Selasa (18/5/2021). Rapat yang dipimpin Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut B Panjaitan membahas diversifikasi dalam pengembangan produk wisata di kawasan Danau Maninjau.

Melalui pengembangan Desa Wisata dan Ekowisata, berlandaskan konsep Destinasi Pariwisata Berkelanjutan dan Pariwisata Berbasis Masyarakat. Gus Menteri melaporkan, di sekitar Danau Maninjau telah masuk dalam kawasan Perdesaan Prioritas Nasional, yaitu Kecamatan Ampek Koto dan Matur.

Doktor Honoris Causa dari UNY mengatakan, kemudian proses identifikasi awal, di sekitar Danau Maninjau itu ada ada Desa Maninjau dan satu desa lain yang sudah miliki Desa Wisata.

Kedua desa ini akan diidentifikasi lebih lanjut agar disekitar Danau Maninjau dibangun Desa Wisata lainnya. “Laporan selanjutnya akan kami sampaikan Bulan Depan,” kata Gus Menteri.

Kemendes PDTT mengorientasikan multiplier effect untuk membantu warga desa dan mengembangkan ekonomi lokal. Peran yang dijalankan meliputi Pembangunan homestay di kawasan pariwisata. Pembangunan homestay juga sertakan dana desa di desa setempat.

Pengelolaan homestay oleh Bumdes bekerja sama dengan masyarakat dengan sistem nagi hasil. Selanjutnya, Digitalisasi promosi dan pemasaran kultur maupun keindahan alam di desa-desa wisata. Mendorong pemasaran produk unggulan desa melalui BUMDes untuk masuk ke even- even penting, hotel, dan tempat wisata. (bad/fir/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *