Tulisan dari Muttafaq alaih/avesyarcom
semarak.co-Firman Allah Ta’ala. Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zhalim berada dalam tekanan sakratul maut. Sedang para malaikat memukul dengan tangannya, Keluarkanlah nyawamu!
Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah yang tidak benar dan kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat Allah. (QS. Al-Anam: 93).
Allah SWT yang maha menghidupkan dan mematikan semua makhluk yang bernyawa dan maha bijaksana dalam mengendalikan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam sebuah negara.
Bahkan dalam mengatur waktu dan kesempatan untuk berjuang meniti Shirotol Mustakim menuju sukses hidup dunia akhirat, memberikan wejangan ilmu hikmah dan ilmu pengetahuan yang benar dan benar sesuai kehendak sang pencipta alam semesta dalam Kitab Suci AL Qur’an al karim yang tiada sedikit pun keraguan di dalamnya.
Dalam 6.666 ayat, 114 surat, 30 Juz AL Quran terdapat ilmu pengetahuan Sejarah yang mencapai lebih dari 50% total ayat dan surat serta juz di dalamnya.
Selain ilmu pengetahuan sejarah dari zaman ke zaman, Al Quran juga berisi tentang ilmu bahasa dan ilmu berhitung serta berbagai macam ilmu pengetahuan lainnya sebagai panduan hukum dan aturan serta pedoman hidup sukses dunia akhirat bagi kaum muslimin yang mukminin dan muhsinin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sejarah dari masa ke masa hingga akhir zaman selalu terulang. Sejarah dari zaman Nabi Adam As dan Siti Hawa (Qobil yang tega membunuh Habil saudara kandungnya hanya karena keserakahanya untuk memperebutkan wanita sebagai calon istrinya) dan
Nabi Ibrahim As yang gelisah dalam pencarian tuhan akibat ketidak sefahaman dalam bertauhid dengan Bapaknya yang berprofesi sebagai Pemahat Patung, yang kemudian disembah layaknya Tuhan),
Nabi Nuh AS, yang diledek bahkan diingkari anak istrinya saat membuat bahtera di musim kemarau atas perintah Allah SWT, anak istrinyalah pelopor Pengkhianatan kebijakan Nabi Nuh As,
Nabi Sulaeman As, Nabi yang dikabulkan doanya utk mjd raja terkaya dan terwibawa kekuasaan kerajaan nya saat itu bahkan mampu menundukkan Jin dan Ratu Bilqis penyembah matahari tercantik dan terkaya di Pulo Jawa dengn ilmu yang Allah anugerahkan kepadanya.
Nabi Ludz As yang gencar mendakwahkan pada kaumnya untuk berhubungan sesuai syariat agama (lelaki vs wanita), anak istrinya justru menjadi pelopor lesby dan homosex,
Nabi Ismail AS, (putra Nabi Ibrahim AS yg dijuluki sbg Bpk moyang Tauhid), istrinya tukang gerutu dan tak pernah bersyukur atas nikmat yg di anugrahkan pd suaminya. Hingga Nabi Ibrahim AS memerintahkan putranya Ismail AS utk segera menceraikan istri nya.
Nabi Daud As, Nabi yang kaya raya dan dianugerahi banyak anak, tetapi anak anaknya berseteru hingga tega menceburkan Nabi Yusuf AS kedalam sumur akibat kecemburuan sosial.
Putra-putri nabi Daud menjadi Pemfitnah saudara kandungnya nabi terganteng sedunia, Nabi Yusuf As yang diceburin ke sumur, tapi pada akhirnya atas kesabaran dan kepasrahan nabi Yusuf akhirnya menjadi Raja terjaya di zamanya.
Nabi Hidr As (yang punya murid tercerewet, nabi Musa As yang usil dan hobby protes, hingga Allah SWT pun selalu diprotes olehnya saat mi’rajnya Nabi Muhammad Saw untuk menerima wahyu sholat 5 waktu yang awalnya 50 waktu dalam 24 jam),
Nabi Musa As, (penakluk tukang sihir raja Fira’un bapak angkatnya yang ngaku tuhan), Nabi Isa As, (yang lahir tanpa bapak dari ibundanya Siti Maryam yang dihidangkan jamuan makanan surga dalam kamar persembunyiannya), dan
Nabi Muhammad SAW, (yang dimusuhi paman-paman dan bibinya abu Jahal, abu lahab dan keluarga deketnya), semua nya akan terulang hingga akhir zaman kelak. Jadi jangan heran jika dalam berdakwah islamiyah yang beramar ma’ruf nahi munkar itu lebih banyak musuh daripada pendukung diawalnya.
Keraskah hati kita?
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.”
(Al Qur’an surah Al Baqarah, Ayat 74)
Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam:
Dari Ma’qil Bin Yasâr Radhiyallahu anhu berkata, aku mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah seorang hamba pun yang diberi amanah oleh Allah untuk memimpin bawahannya yang pada hari kematiannya ia masih berbuat curang atau menipu rakyatnya, melainkan Allah mengharamkan surga atasnya.
sumber: WAGroup ALUMNI SMP SBK MEDAN/MD.Rogo Sukmo P.Kyai San3/Avesyarcom