KJRI Jeddah Undang Calon Penyedia Akomodasi di Madinah, Saudi tak Izinkan Umrah Usia 70 Tahun ke Atas

Konjen RI Jeddah Eko Hartono (kanan) didampingi Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali (kiri). foto: kemenag.go.id

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengklarifikasi izin umrah tidak akan dikeluarkan bagi jamaah haji domestik yang berusia di atas 70 tahun. Hal ini berlaku tegas, terlepas dari status vaksinasi Covid-19 mereka.

semarak.co-Kementerian juga menegaskan tidak boleh menambah anak sebagai pendamping umrah. Namun, bagi pemegang izin bisa menambahkan ibunya sebagai pendamping. Selanjutnya, kementerian mengungkapkan seseorang yang telah mendapatkan vaksinasi virus Covid-19 bukanlah syarat untuk mendapatkan izin umrah.

Bacaan Lainnya

“Warga negara dan ekspatriat di Kerajaan Arab Saudi dapat mengajukan izin umrah jika usia mereka antara 18 dan 70 sesuai instruksi Kementerian Kesehatan,” kata kementerian dikutip di Saudi Gazette, Rabu (24/3/2021) dilansir ayobandung.com/read/2021/03/24 melalui WAGroup Jurnalis Kemenag, Kamis (25/3/2021).

Kementerian Kesehatan sebelumnya telah menasihati Muslim yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah agar mendapat suntikan vaksin Covid-19. “Yang dibutuhkan adalah pengajuan izin melalui aplikasi Eatmarna kementerian, selain membuktikan status kesehatan tidak tertular Covid-19 melalui aplikasi Tawakkalna,” lanjutnya.

Asisten Menteri Kesehatan dan Juru Bicara Kementerian, Dr.Muhammad Al-Abdel Ali, mengatakan persyaratan mengambil vaksinasi terhadap untuk melakukan umrah masih dalam penelitian. Terakhir, pihak kementerian baru-baru ini mengatakan vaksinasi Covid-19 adalah wajib bagi mereka yang ingin menunaikan haji tahun ini.

Sementara laman resmi pemerintah, kemenag.go.id/Rabu, 24 Maret 2021 13:48 WIB melansir bahwa kepastian pemberangkatan jemaah haji Indonesia 1442H/2021M masih menunggu info resmi dari Pemerintah Arab Saudi.

Namun, persiapan haji terus dilakukan, tidak hanya oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, tapi juga Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah.

Konsul Jenderal RI (KJRI) Jeddah Eko Hartono mengatakan, pihaknya pada Kamis (18/3/2021) telah mengundang sejumlah calon penyedia akomodasi (hotel) jemaah di Madinah untuk membahas persiapan haji. Ikut mendampingi Eko, Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali.

Menurut Eko, kegiatan tersebut sekaligus tindak lanjut hasil negosiasi dengan calon penyedia layanan jemaah haji 1441H/2020M yang sempat terhenti akibat pandemi. Sebelas perwakilan calon penyedia akomodasi jamaah haji di Madinah hadir pada pertemuan ini.

“Agenda ini merupakan upaya untuk saling bertukar informasi seputar penyelenggaraan haji tahun 2021, dan mempermudah koordinasi apabila keputusan dari pemerintah Arab Saudi diumumkan, sehingga semua pihak dapat melakukan antisipasi dengan cepat dan baik,” tutur Eko Hartono di Jeddah, Rabu (24/3/2021).

Konjen memastikan, sampai saat ini KJRI Jeddah belum menerima pernyataan resmi apa pun terkait pelaksanaan haji 2021. Namun Pemerintah Indonesia tetap mempersiapkan kemungkinan adanya penyelenggaraan haji tahun ini, walaupun dengan kuota jemaah haji yang tidak mencapai 100%.

Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali menjelaskan, para calon penyedia jasa mengapresiasi langkah KJRI Jeddah mengundang diskusi dalam rangka persiapan pelaksanaan haji.

Menurut penyedia hotel, lanjut Endang, kemungkinan besar akan haji dilaksanakan seperti penyelenggaraan umrah saat pandemi. Maksudnya, para jemaah haji sampai di hotel, akan dikarantina selama tiga hari, lalu dilakukan tes swab.

“Kalaupun ada pemberangkatan jemaah dari luar Saudi, para penyedia hotel menduga akan ada pembatasan karena terkait penerapan protokol kesehatan dan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi,” ujar Endang dalam situs kemenag.go.id yang dilansir melalui WAGRoup Jurnalis Kemenag, Kamis (25/3/2021).

Penyedia akomodasi yang hadir, kata Endang, belum ada yang memperoleh izin hotel (tasreh) untuk musim haji 1442 H/2021 M. Namun, mereka memastikan prosesnya mudah. “Apalagi dengan adanya kebijakan enam inisiatif pendukung sektor haji dan umrah yang baru dikeluarkan oleh Pemerintah Arab Saudi,” tandasnya. (net/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *