Gus Menteri Imbau Pengelola Desa Wisata Lebih Kreatif dan Aktif di Media Sosial

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar atau Gus Menteri (kiri) saat menjadi keynote speaker Meet and Greet dengan pegiat Desa Wisata yang diselenggarakan Yayasan Stapa Center dengan tema Pemulihan Ekonomi Desa Wisata dan Strategi Keberlanjutan di Hotel Taman Dayu, Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Foto: humas Kemendes PDTT

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengimbau pengelola desa wisata untuk lebih kreatif dan aktif mempromosikan desa wisata di media sosial.

semarak.co-Hal itu disampaikan Mendes PDTT saat menjadi keynote speaker Meet and Greet dengan pegiat Desa Wisata yang diselenggarakan Yayasan Stapa Center dengan tema Pemulihan Ekonomi Desa Wisata dan Strategi Keberlanjutan di Hotel Taman Dayu, Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (5/3/2021).

Bacaan Lainnya

Gus Menteri, begitu Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar akrab disapa mengatakan, Indonesia harus bersyukur jika dibandingkan negara-negara lain di ASEAN dalam menghadapi Pandemi COVID-19.

“Dibanding negara-negara lain di ASEAN Indonesia termasuk yang bagus. Indonesia memiliki ketahanan yang cukup tinggi, hampir setiap resesi dunia Indonesia memiliki ketahanan yang cukup tinggi dalam berbagai resesi yang pernah terjadi, termasuk hari ini,” jelas Gus Menteri dalam rilis humas melalui WAGroup Rilis Kemendes PDTT.

Hal tersebut, lanjut Gus Menteri, salah satunya adalah karena basis desa di Indonesia. Satu-satunya yang tidak minus pertumbuhannya itu pertanian, jadi semuanya minus. Termasuk pariwisata.

Karena itu, ia mengimbau agar desa wisata bisa dipromosikan di media sosial. Dengan promosi yang dilakukan akan menarik wisatawan untuk berkunjung. Namun begitu, ia tetap meminta agar pengelola desa wisata menerapkan protokol kesehatan cukup ketat agar tidak menimbulkan kluster baru.

“Pemasaran wisata dengan online itu penting, beberapa hari ini,  banyak sekali daerah-daerah wisata yang menjadi perhatian mampu mengekspose sesuatu yang aneh di media sosial akhirnya jadi viral. Makanya mengelola desa wisata itu yang kreatif, bikin yang aneh-aneh,” jelasnya.

Sebagai informasi, turut hadir dalam pertemuan ini ialah Wakil Bupati Pasuruan A Mujib Imron, Dinas PMD Jawa Timur, perwakilan Sampoerna, Forkopimda, kepala desa serta pegiat desa wisata. (rif/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *