Laba Bersih Jamkrindo Melebihi 100% dari Target 2016 di Semester I-2017

Direktur Utama Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) Diding Sudirja Anwar (kedua kiri) berbincang dengan Direktur R. Sophia Alizsa (dari kiri), Direktur Bakti Prasetyo, dan Direktur Ignatius Rusdonobanu, sebelum paparan kinerja perseroan di Jakarta, Jumat (28/7). Perum Jamkrindo berhasil membukukan kinerja pada semester I tahun 2017 ini dengan mempertahankan pertumbuhan laba, aset dan ekuitas.

Perusahaan Umum Penjaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) mencatatkan kinerja positif hingga paruh pertama atau semester I tahun ini. Dimana perusahaan pelat merah ini mencatat pencapaian laba sebelum pajak sebesar Rp 842,44 miliar. Atau 84,7% dari target Juni 2016 laba sebelum pajak Rp 421.71 miliar. Atau naik melebihi 100% dengan hampir menyentuh target RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) yang dipatok sebesar Rp894,81 miliar.

Direktur Jamkrindo Bakti Prasetya mengatakan, pencapaian laba tersebut telah melampaui dari target yang dipatok perusahaan. Pertumbuhan laba mencapai 144,1%. Atau menjadi Rp787,14 miliar dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp323,39 miliar. Pertumbuhan laba tersebut, lanjut Bakti, diikuti juga dengan pencapaian positif dari sisi aset dan ekuitas. Sampai Juni 2017, total aset perusahaan yang dimiliki perusahaan mencapai Rp14,15 triliun, dan dengan ekuitas sebesar Rp11,10 triliun.

“Pertumbuhan cukup agresif, dan ini juga memenuhi permintaan pemilik modal. Bisnis non KUR (kredit usaha rakyat) juga terus berkembang. Kontribusi pendapatan penjaminan bersih periode Juni 2017, tercatat sebesar Rp739,74 miliar. Atau meningkat sebesar 148,49% jika dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp297,69 miliar,” kata Bakti, dalam paparan kinerja perusahaan pada rangkaian Rakernas Jamkrindo, di Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (28/7).

Direktur Utama Jamkrindo Diding S. Anwar mengatakan, perusahaan akan berupaya terus menjaga sustainability dengan fokus pada penguasaan pangsa pasar dan inovasi produk. “Ini untuk meningkatkan kinerja dan kompetensi perusahaan untuk menghadapi persaingan perusahaan penjaminan guna mendukung perekonomian nasional,” katanya.

Sebelumnya, lanjut Diding, Jamkrindo optimistis penjaminan kredit infrastruktur dan kontruksi akan terus meningkat dengan adanya inisiatif dari pemerintah untuk menggalakkan infrastruktur. Tidak hanya dari sisi penjaminan kredit, perseroan pun memiliki produk penjaminan lain untuk pembangunan infrastruktur, seperti jaminan bank garansi dan surety bond.
“Guna menggenjot penjaminan pada sektor tersebut, perseroan telah menyiapkan strategi untuk menjalankan sales agent digital melalui agregator. Apalagi perkembangan teknologi digital semakin lama semakin tumbuh, sehingga dapat menjadi wadah atau market place. Bahkan, Jamkrindo bakal merealisasikan kerjasama dengan para pelaku financial technologi atau fintech berbasis peer to peer(P2p) lending yang telah terdaftar di OJK (otoritas jasa keungan),” ucapnya.

Manajemen Jamkrindo menyebut, ini sebagai salah satu upaya perseroan untuk memperkuat bisnis digital. “Sebetulnya rencana kerja sama dengan fintech sudah sejak 2015 lalu, mengingat bisnis pinjaman berbasis online ini sedang booming. Namun, urung terlaksana lantaran Jamkrindo bagian dari BUMN yang cara kerjanya mengikuti aturan regulator. Tahun 2016 sebetulnya sudah mau tandatangan, tapi baru tahun ini OJK merespon,” imbuhnya.

Hingga saat ini dari sekitar tujuh pelaku fintech yang terdaftar di OJK, sekitar empat nama fintech yang akan secara resmi bekerja sama dengan Jamkrindo. Mungkin sudah dalam pipeline dan minggu depan segera kami laksanakan penandatangannya secara resmi,” ujarnya.

Seperti diketahui, Jamkrindo telah memiliki 56 kantor cabang dan 14 kantor unit pelayanan. “Dengan outlet yang tersebar tersebut diharapkan bisa mempercepat pengembangan dan memperkuat bisnis ke depan. Perusahaan terus berkomitmen memperluas pasar penjaminan dengan membuka kerjasama baru kepada perbankan maupun non perbankan serta melakukan kajian-kajian strategis menciptakan produk penjaminan sesuai dengan yang ditawarkan oleh perbankan/non bank,” kata Diding.

Untuk meningkatkan kinerja di semester II, Diding menyatakan perusahaan terus berupaya meningkatkan kinerja melalui berbagai inisiatif strategis, di antaranya adalah memperluas jaringan melalui penambahan kantor cabang dan kantor unit pelayanan. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *