Siap Jalankan CHSE, Cara Konsultan Event Gerakkan Sektor Pariwisata sebagai Bagian Penyelesaian Covid-19

Penyanyi Rio Febrian tampil sebagai penutup dalam konser Prambanan Jazz Online. foto: panitia

Bulan ini, Maret setahun lalu, Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) mengumumkan kasus pandemic COVID-19 pertama di Indonesia. Sejak itu, kehidupan kita tak pernah lagi sama. Kita terpaksa beradaptasi dengan mode pasif, yaitu bertahan dari virus dan kematian, dari keputusasaan dan pesimisme, hingga kekecewaan dan hasrat saling menyalahkan.

semarak.co-Setelah setahun berlalu, ternyata banyak yang mampu bertahan. Kita semua yang berhasil bertahan sejauh ini, bisa menyaksikan dimulainya vaksinasi dan dari sanalah kita bisa melihat terang.

Bacaan Lainnya

Perwakilan APMI (Asosiasi Promotor Musik Indonesia) Dino Hamid mengatakan, penting untuk merespons momentum itu dengan langkah terukur. Caranya dengan menggerakkan sektornya sebagai bagian penyelesaian pandemic Covid-19 dan dampak-dampaknya.

“Sejak Maret tahun lalu, hingga kini, kami menghentikan keramaian demi melindungi kesehatan masyarakat,” ujar Dino dalam rilis APMI yang menjadi konsultan event, seperti untuk Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Rabu (3/3/2021).

Dilanjutkan Dino, “Kini tibalah saatnya kami terlibat lebih aktif menyelesaikan pandemi Covid-19 lewat pengalaman, kapasitas dan jejaring yang kami miliki. Ya, kami ingin memulai lagi, tapi kami sangat ingin memulainya dengan hati-hati.”

Menurut Dino, tergesa-gesa akan membuat terang yang mulai tampak bisa padam kembali karena kecerobohan. Pengalaman melewati pahitnya bulan-bulan paling kritis pandemi menjadi bekal untuk menyikapi momentum dengan kepala dingin.

“Hiburan memang penting, tapi kami sadar tak ada yang lebih penting selain keselamatan. Kami memang ingin sektor kami bisa berjalan kembali, namun kami tahu bahwa kami tidak boleh egois sehingga wajib mengintegrasikan kerja-kerja kami dengan agenda penyelesaian pandemic,” ujarnya.

Ditambahkan Perwakilan APMI Anas Alimi, “Kami memiliki jejaring persona yang punya kapasitas mempengaruhi pengikutnya untuk menyukseskan kampanye vaksinasi nasional. Reputasi dan pengalaman kami di bidang event (baik corporate, private hingga social event) dapat dimanfaatkan untuk merancang dan mengelola aktivasi kampanye vaksinasi.”

Seiring makin berlimpahnya pasokan vaksin, kata Anas, padu-padan antara event kecil, sedang dan besar dengan agenda vaksinasi masyarakat menjadi mungkin direalisasikan bersama. “Beri kami kepercayaan memutar lagi roda industri kreatif secara bertahap. Kami siap menjalankan CHSE,” ujarnya sambil merinci maksud dari CHSE.

Yaitu penerapan protokol kesehatan berbasis pada cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan) yang telah disiapkan Kementerian Pariwista Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan pihaknya bersedia diaudit setiap saat.

“Reputasi kami selama ini salah satunya terbentuk oleh kenyamanan dan keselamatan penonton atau publik saat menikmati apa pun bentuk dan skala kegiatan kami. Dengan rendah hati kami menawarkan diri memanfaatkan pengalaman tersebut untuk mendukung agenda pemerintah menuntaskan pandemi dan dampak-dampaknya, baik dampak pada kesehatan masyarakat hingga pada seni dan budaya,” tutupnya. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *