Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menggandeng PT Pegadaian untuk membangun pemberdayaan anggota melalui kerjasama pemanfaatan produk serta layanan.
semarak.co-Menyusul penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang dilakukan Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey dan Sekjen Aprindo Solihin bersama Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto di Jakarta, Jumat (26/2/2021).
Adapun isi kerjasama ini meliputi pembentukan agen pegadaian, penyediaan layanan Tabungan Emas serta fasilitas pembiayaan untuk para anggota Aprindo, supplier serta UMKM yang exist di gerai ritel modern.
Untuk diketahui, Aprindo yang telah berusia 26 tahun berkiprah dan mewadai anggota sekitar 600 pelaku usaha ritel modern (minimarket, supermarket, hypermarket, wholeseller/grosir dan department/specialty store), hampir 50 ribu gerai dan 7juta pelaku UMKM aktif, tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Roy N Mandey mengatakan, ini merupakan kerja sama sangat strategis. Aprindo beranggotakan pengusaha ritel modern yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kita berharap, kata Roy, kerja sama ini dapat membantu para anggota khususnya terkait produk jasa dan layanan yang disediakan Pegadaian.
“Melalui kerja sama yang terbina, saya berharap banyak kolaborasi yang tercipta dan menguntungkan kedua belah pihak,” ujar Roy dalam rilis humas Pegadaian melalui WAGroup Kawan Bicara dan Media Pegadaian, Jumat (26/2/2021).
Selain saling menguntungkan, Roy juga berharap, penandatanganan nota kesepahaman ini sebagai pengembangan bisnis kedua belah pihak di masa VUCA (volatile, uncertainty, complexity & ambiquity) dalam melaksanakan, mengembangkan dan meningkatkan bidang usaha ritel modern dari para anggota Aprindo.
Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto mengungkapkan, Pegadaian menyambut baik kerja sama dengan Aprindo. Sinergi bisnis ini sangat bermanfaat bagi kedua pihak, mengingat dalam kondisi perekonomian yang sedang mengalami kelesuan seperti sekarang, pelaku industri harus bekerja sama untuk keberlanjutan bisnis.
“Kami terus menjalin sinergi dan kolaborasi dengan semua pihak dengan prinsip saling berbagi manfaat agar pihak-pihak yang bekerja sama saling tumbuh dan berkembang dalam bisnis,” imbuh Kuswiyoto dalam rilis humasnya.
Apalagi Aprindo, nilai Kuswiyoto, mempunyai jaringan bisnis dengan pelaku ritel modern maupun UMKM. “Ini akan memperluas jaringan distribusi Pegadaian serta memberikan dampak positif terhadap peningkatan pendapatan mereka,” ujarnya.
Pegadaian, kata Kuswiyoto, terus mengembangkan teknologi digital untuk mendukung bisnisnya. Transformasi digital yang dilakukan perusahaan ini sangat penting dalam rangka perluasan salurn distribusi secara digital, penyederhanaan proses bisnis, dan tentunya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah.
Roy menambahkan, pada era pandemic Covid-19 ini dan menuju era next normal, Kolaborasi & Sinergisitas menjadi kata kunci, dalam praktek bisnis prinsip kerjasama untuk menambah nilai (added value), new market & bussines model (out of the box) dengan 2 prinsip saling memajukan dan menguntungkan menjadi substansi untuk mengakselarasi usaha masing masing pihak.
“Artinya anggota Aprindo & para UMKM peritel modern, bisa melihat skema kerjasama atau produk Pegadaian mana yang paling cocok untuk mempertahankan dan memajukan potensi bisnis masing-masing usaha sehingga kerjasama bisa dilanjutkan ke tahap berikutnya, dengan kreativitas lainnya, yang akan mendorong terciptanya inovasi bisnis yang bernilai dan berarti,” pungkas Roy. (smr)