Citilink Buka Rute Gorontalo Via Makassar untuk Dukung Percepatan Ekonomi Setempat

Direktur Niaga Citilink Indonesia (tengah) dan VP Corporate Communication Citilink Indonesia Benny Butarbutar memberikan penjelasan kepada media dalam kesempatan Media Gathering Penerbangan Perdana Citilink Indonesia dari Gorontalo ke Jakarta via Makasar, Kamis 27 Juli 2017

Maskapai berbiaya murah atau low cost carrier (LCC) Citilink Indonesia terus melakukan ekspansi bisnis dengan membuka rute penerbangan baru Jakarta – Gorontalo via Makassar. Ini sebagai upaya memperluas konektivitas penerbangan di wilayah Nusantara, sekaligus mendukung upaya percepatan pertumbuhan ekonomi dan pariwisata setempat.

Direktur Niaga Citilink Indonesia Andy Adrian mengatakan, kekayaan alam, potensi pariwisata, dan nilai strategis Gorontalo yang berbatasan langsung dengan negara-negara ASEAN menjadi dasar pertimbangan Citilink Indonesia untuk membuka rute Gorontlo, sehingga membantu meningkatkan konektivitas antar wilayah di Sulawesi dan nasional, sehingga mempercepat pembangunan yang dilakukan.

“Provinsi Gorontalo tergolong daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik dengan angka mencapai 6,52 persen atau berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional sehingga menjadikannya sebagai wilayah yang potensial untuk pengembangan bisnis yang berkelanjutan. Kondisi ini membuat Citilink untuk menargetkan penguasaan pasar atau market share sebesar 18 persen dan tidak menutup kemungkinan untuk terus meningkat di lain waktu,” kata Andy di Gorontalo, Kamis (27/7) dalam rilisnya.

Rute penerbangan Citilink Indonesia dari dan menuju ke Gorontalo yang terhubung langsung dengan kota-kota pusat perekonomian Indonesia seperti Jakarta dan Surabaya sehingga diharapkan mampu mendorong kegiatan perekonomian di Gorontalo agar berlangsung dengan lebih aktif dan cepat.

“Pembukaan rute Gorontalo juga merupakan bentuk dukungan Citilink Indonesia terhadap program Pemerintah Indonesia untuk mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara hingga tahun 2019. Terlebih lagi dengan melihat industri pariwisata Gorontalo yang tumbuh semakin meningkat,” kata Andy.

Jumlah wisatawan yang datang ke provinsi Gorontalo menurut data Dinas Pariwisata Kabupaten Gorontalo, tercatat sebanyak 606.658 wisatawan sepanjang tahun 2016, atau jauh lebih besar dari target yang ditetapkan sebanyak 110.000 wisatawan.

Pembukaan rute maskapai pelat merah ini dari dan menuju ke Gorontalo diharapkan akan semakin membuka akses menuju destinasi wisata di Gorontalo seperti Danau Limboto, Pantai Botutonuo, Sungai Bone dan sejumlah objek wisata lainnya di Serambi Madinah ini. Penerbangan QG 311 rute baru Gorontalo ke Jakarta via Makassar tersebut akan ditempuh dengan durasi empat jam penerbangan, berangkat dari Gorontalo pukul 11.00 WITA dan tiba pukul 15.10 WIB di Jakarta.

Sementara itu, penerbangan dari Jakarta menuju ke Gorontalo via Makassar berangkat pukul 04.30 WIB dan tiba di Gorontalo pukul 10.15 WITA.Untuk melayani rute penerbangan ini, Citilink Indonesia menggunakan pesawat jenis Airbus A320 dengan kapasitas 180 penumpang. Sepanjang 2017, anak usaha Garuda ini telah membuka empat rute penerbangan baru. Tiga rute baru di Kawasan Timur Indonesia yaitu Jayapura, Kendari, dan Gorontalo dan juga rute regional pertama ke Dili, Timor Leste.

Klarifikasi Delay

Citilink menjelaskan mengenai dampak perbaikan (pengaspalan) landasan pacu atau runway di bandara Halim Perdanakusuma yang berpengaruh tehadap terjadinya serangkaian delay atau keterlambatan sejumlah penerbangan di Halim Perdanakusuma pada Jumat, 28 Juli 2017, termasuk maskapai Citilink Indonesia. “Sesuai Notam yang dikeluarkan pihak otoritas bandara Halim Perdanakusuma, maka pihak Citilink Indonesia pun ikut menyesuaikan jadwal penerbangannya dengan surat pemberitahuan tersebut,” kata Benny Butarbutar, VP Corporate Communications Citilink, dalam rilisnya, Jumat (28/7).

Benny menjelaskan bahwa perbaikan pengaspalan yang memakan waktu sampai empat jam hingga pukul 13.00 berdampak signifikan sehingga penerbangan dari dan menuju Halim Perdanakusuma ikut mempengaruhi serangkaian rotasi penerbangan hingga malam hari. “Hampir seluruh penerbangan reguler di Halim Perdanakusuma, termasuk Citilink Indonesia mengalami keterlambatan, bahkan kami mengalihkan beberapa penerbangannya sesuai prinsip keamanan dan keselamatan penerbangan,” kata Benny.

Manajemen Citilink Indonesia juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi walau hal tersebut betul-betul berada di luar kendali maskapai atau force majure, dan sesuai PM No.89 Tahun 2015 tentang Delay Management, maskapai tidak diharuskan memberikan kompensasi atas kejadian yang berada diluar jangkauan perusahan penerbangan. “Namun demikian manajemen mengeluarkan kebijakan untuk segera memberikan makanan dan minuman ringan kepada penumpang, walau tidak ada keharusan dalam kasus ini. Begitu juga dengan pemintaan refund yang kami penuhi,” katanya.

Sebelumnya, landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma terkelupas cukup dalam yang dapat mengganggu operasional penerbangan. Hal tersebut berdampak serangkaian penundaan jadwal penerbangan yang meluas karena rotasi pesawat di Bandara lainnya ikut terganggu. “Hingga saat ini, Citilink Indonesia terus memantau perkembangan terkini atas apa yang sedang terjadi,” tutup Benny. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *