Puji SDGs Desa, PBB Apresiasi Langkah Mendes PDTT dalam Tekan Laju Urbanisasi

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar atau akrab disapa Gus Menteri saat menjadi Keynote Speaker dalam diskusi publik bincang - bincang Wisma Hijau - Bina Swadaya secara virtual dari kantor Kemendes PDTT, Kamis (21/1/2021). Foto: humas Kemendes PDTT

Koordinator Residen Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nation Resident Coordinator Valerie Juliand mengapresiasi langkah Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar yang memberikan perhatian signifikan terhadap isu Sustainable Development Goals (SDGs) desa.

semarak.co-Valerie memuji langkah Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar yang melokalkan SDGs hingga level desa atau dikenal dengan SDGs Desa. Pada rapat virtual Bersama Mendes PDTT, Valerie Juliand juga mengapresiasi upaya Mendes PDTT dalam menekan laju urbanisasi masyarakat dari desa ke kota.

Bacaan Lainnya

Valerie juga mengucapkan selamat atas keberhasilan dana desa dalam mengurangi dampak pandemic Covid 19 di desa-desa Indonesia yang dilakukan Kementerian Desa (Kemendes PDTT).

“Terimakasih kepada Pemerintah Indonesia, khususnya kepada Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang telah memberikan perhatian khusus terhadap isu SDGs. Dan saya sangat setuju hal tersebut sangat penting dalam pembangunan desa,” ujar Valerie secara virtual, Selasa (16/2/2021).

Pihaknya sangat mengapresiasi pemerintah Indonesia, lanjut dia, khususnya Kemendes PDTT yang telah melakukan berbagai upaya dalam menekan laju urbanisasi dari desa ke kota, sehingga penduduk desa tidak mendominasi kota dan pembangunan dapat dilakukan secara merata diseluruh wilayah Indonesia.

Gus Menteri, sapaan akrab Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mengatakan, SDGs Desa sendiri memiliki peran penting bagi keberhasilan SDGs secara nasional. Sebab menurutnya, 74 persen dari keberhasilan SDGs skala Nasional berasal dari desa, sementara 26 persen selebihnya berasal dari kota.

“Itulah kita sangat berkepentingan untuk keberhasilan SDGs Desa sebagai panduan untuk program pembangunan di desa,” ujar Gus Menteri dalam rilis humas melalui WAGroup Rilis Kemendes PDTT.

Kemendes PDTT saat ini, lanjut Gus Menteri, tengah melakukan pemutakhiran data di tingkat desa. Yang mana, data pada level mikro tersebut akan digunakan sebagai landasan dalam menentukan berbagai kebijakan pembangunan di tingkat desa.

“Tantangan utama untuk mencapai SDGs Desa adalah data mikro. Sehingga jika kita berhasil mendapatkan data desa dalam skala mikro ini, maka akan sangat mudah mengatasi masalah-masalah yang ada di perdesaan,” terangnya.

Gus Menteri mengatakan, SDGs Desa merupakan model yang ia inisiasi untuk mencapai cita-cita percepatan pembangunan Indonesia dari pinggiran dalam hal ini desa. Yang mana, pembangunan Indonesia dari pinggiran sendiri merupakan teori pembangunan yang dikembangkan oleh Presiden Joko Widodo yang menurutnya relevan dengan kondisi Indonesia yang beragam, berbeda suku, budaya, agama, dan Bahasa.

“Pada prinsipnya, Bapak Presiden memberikan mandat untuk melakukan percepatan pembangunan di Indonesia. Salah satu Nawacita Presiden yaitu membangun Indonesia dari pinggiran, merupakan model pembangunan yang belandaskan kearifan lokal,” ungkapnya. (nov/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *