BCA Syariah Mampu Tunjukkan Kinerja Keuangan yang Positif di Semester I – 2017

Direksi BCA Syariah saat paparan kinerja keuangan

Walaupun masih dihadapkan pada risiko gejolak ekonomi global, kondisi makro ekonomi domestik selama semester I-2017 masih berada dalam catatan positif. PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) mampu menunjukkan kinerja keuangan yang positif di semester I 2017.

Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan, pada semester I-2017, Total Aset BCA Syariah mencapai Rp 5,43 triliun. Atau naik 25.02% (YoY) dibanding periode sama 2016 sebesar Rp 4,34 triliun. Pertumbuhan aset tersebut berada di atas pertumbuhan industri perbankan syariah yaitu 22.8% per April 2017 (YoY). Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi salah satu faktor yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan Aset. Tercatat peningkatan DPK mencapai Rp 4,24 triliun atau tumbuh sebesar 31.79% (YoY) dibandingkan Juni 2016 sebesar Rp 3,22 triliun.

“Sementara penyaluran Pembiayaan BCA Syariah mencapai Rp 3,88 triliun atau tumbuh sebesar 21,09% (YoY) dibandingkan Juni 2016 sebesar Rp 3,2 triliun. Kualitas aktiva selalu menjadi perhatian BCA Syariah. Dengan konsisten menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance – GCG) serta prudential banking practice, BCA Syariah mampu menjaga Non Performing Financing (NPF) Gross dan Nett pada level 0.48% dan 0.18%, lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 di level 0.55% dan 0.46%,” ujar Kosasih paparan kinerja keuangan di Jakart, seperti dirilisnya, Rabu (26/7). Ikut mendampingi Direktur BCA Syariah Houda Muljanti dan Direktur Kepatuhan Tantri Indrawati, pada Rabu 26 Juli 2017 di Jakarta.

Selama semester I – 2017, BCA Syariah telah membukukan laba sebelum pajak (PBT) sebesar Rp 26,84 miliar atau tumbuh 40.03% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 (YoY) sebesar Rp 19,71 miliar.Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan Laba, ditunjukkan dalam peningkatan Return on Assets (ROA) ke level 1.05% dan Return on Equity (ROE) ke level 3.64%.

Sementara itu, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio -CAR) terjaga pada level 30.99%. Hal ini menunjukkan bahwa aspek permodalan BCA Syariah masih sangat mencukupi untuk mendukung ekspansi bisnis perusahaan. “Tahun 2016 dan 2017 merupakan tahun yang penuh tantangan, namun kami tetap berupaya untuk menunjukkan kinerja yang optimal. Pencapaian kinerja yang positif selama semester I – 2017 tidak terlepas dari kepercayaan nasabah, dukunganshareholders serta komitmen kami dalam memberikan produk dan layanan prima. Kami optimis dapat mencapai target yang telah dicanangkan di awal tahun,” ulasnya.

Untuk dapat memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin luas dan kompleks, BCA Syariah terus berupaya memperluas jaringan baik secara fisikal yaitu jaringan kantor maupun elektronis berupa fasilitas-fasilitas transaksi. Hingga semester I – 2017, BCA Syariah telah melayani melalui 51 jaringan kantor yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Surabaya, Semarang, Bandung, Solo, Yogyakarta dan Medan. Setelah meresmikan Kantor Cabang di Medan pada kuartal I, BCA Syariah akan mensasar kota Palembang dan kota-kota lainnya.

Kenyamanan dan keamanan transaksi nasabah menjadi prioritas BCA Syariah, untuk itu BCA Syariah melakukan pengembangan pada e-channel yaitu BCA Syariah mobile dengan penambahan fitur pembelian dan pembayaran listrik serta akan segera meluncurkan fasilitas Internet Banking untuk nasabah individual dan bisnis.

Tahun ini, BCA Syariah juga meluncurkan dua produk unggulan yaitu Tahapan Mabrur iB dan Pembiayaan Umrah iB, keduanya untuk membantu mewujudkan niat suci nasabah menjalankan ibadah Umrah dengan cara menabung maupun mengangsur pembiayaan. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *