Pilkada Kota Cilegon terbilang membuat kejutan. Pasalnya pasangan calon (paslon) 02 petahana Ratu Ati Marliati-Sokhidin mendapatkan 29,3 persen. Ini kalah dibanding paslon 04 Helldy Agustian-Sanuji Pentamerta yang mendapatkan 35 persen suara.
semarak.co-Dinasti politik di Kota Cilegon tumbang dalam gelaran Pilkada serentak 2020, Rabu 9 Desember 2020. Dinasti politik dari petahana Ratu Ati memperolah 64.815 suara kalah dari kompetitornya dengan perolehan 75.449 suara.
Ketua KPU Cilegon Irfan Alfi mengatakan, berdasarkan rekapitulasi pleno KPU Kota Cilegon, partisipasi pemilih mencapai 77,1%. Ini di atas target nasional, yakni 75%. Total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 297.045 orang. Kemudian partisipasi pemilihnya, kutip Irfan, berjumlah 229.055 orang.
“Adapun jumlah suara sebanyak 219.242, dan jumlah suara tidak sah sebanyak 9.813 suara. Selesai sudah pleno terbuka untuk Pilkada Kota Cilegon. Peraih suara tertinggi di nomor 04 pasangan Helldy Agustian-Sanuji Pentamerta,” baca Irfan hasil rekapitulasi di kantornya usai penghitungan rekapitulasi tingkat kota, Rabu malam (16/12/2020).
Pemenang Pilkada Kota Cilegon, kata Irfan, harus menunggu lima hari ke depan untuk ditetapkan. Jika ada aduan ke Mahkamah Konstitusi (MK), maka penetapan pemenang dilakukan menunggu putusan dari MK.
“Ke depan masih ada tahapan, penetapan paslon dan tahapan selanjutnya. Masih ada tenggat waktu dan akan kami ikuti. Hari ini kita menetapkan hasil rekapitulasi penghitungan suara, walikota dan wakil wali kota,” jelasnya.
Perlu diketahui hasil pleno rekapitulasi suara paslon lainnya nomor urut 01, Ali Mujahidin-Firman Mutakin mendapatkan 47.482 suara. Selanjutnya paslon 03, Iye Uman Rohiman-Awab, mendapatkan 31.496 suara.
Setidaknya itu berdasarkan proses hitung cepat atau quick count. Begitu pun berdasarkan data sementara yang diakses melalui situs resmi KPU di https://pilkada2020.kpu.go.id/#/pkwkk/tungsura/36 pukul 16.14 WIB.
Dari total 784 TPS, data yang sudah masuk sebanyak 407 TPS atau 51,91%. Terlihat dalam bagan, paslon nomor urut 04 berada di puncak, disusul paslon nomor 02. Sedangkan paslon nomor urut 01 Ali Mujahidin-Firman Mutakin mendapatkan 21,1 persen suara. Paslon 03 Iye Iman Rohiman-Awab hanya14,6 persen suara.
Helldy dan Sanuji mengaku siap membenahi Kota Cilegon dari praktik korupsi yang sudah terjadi pada dua wali kota sebelumnya, yakni Tb Aat Syafaat dan Tb Iman Ariyadi yang notabene bapak dan anak.
“Kita kan sudah dua kali wali kotanya terlibat korupsi, Cilegon kota kecil, jadi kalau pemimpinnya tidak korupsi, Insya Allah bantuan ke tingkat bawah akan sampai tanpa potongan,” kata Helldy Agustian di kediamannya, Jumat (10/12/2020).
Seperti diketahui, Ratu Ati merupakan putri dari Tb Aat Syafaat, Wali Kota Cilegon dua periode. Sekaligus kakak dari Tb Iman Ariyadi yang juga menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Baja selama dua periode, sebelum menjadi pesakitan di KPK tahun 2017 silam.
Ratu Ati Marliati saat ini masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Cilegon. Karirnya lebih banyak dihabiskan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), jabatan terahirnya sebagai Kepala Bappeda Kota Cilegon sebelum pensiun dini. Kemudian menjabat Wakil Wali Kota Cilegon yang diusung Partai Golkar.
Dua Wali Kota Cilegon sebelumnya juga masih keluarga dari Ratu Ati Marliati dan ikut terjerat di KPK, yakni Tb Aat Syafaat yang menjabat di tahun 2000-2010. Tongkat estafet kepemimpinan dilanjutkan anaknya, Tb Iman Ariyadi, sejak 2010-2015. Kemudian periode keduanya sejak tahun 2015-2020. Namun di tahun 2017, Iman terjerat kasus korupsi di KPK.
Seperti diketahui, Tb Aat Syafa’at dan Tb Iman Ariyadi dijerat kasus tindak pidana korupsi dalam menjabat Wali Kota dua periode, pada 2000-2010. Estafet kepemimpinan dilanjutkan anaknya, Tb Iman Ariyadi, tahun 2010-2015. Kemudian periode keduanya 2015-2017. Di tabun 2017, Iman terjerat kasus korupsi di KPK.
Belajar dari kasus korupsi itu, Helldy bersama pasangan berjanji akan terbuka dalam pengelolaan pemerintah, termasuk mengelola APBD. Tak hanya APBD, calon kepala daerah (cakada) yang diusung Partai Berkarya dan PKS ini ingin Kota Cilegon benar-benar menjadi smart city.
“Kita ingin ada transparansi. Ini uang rakyat harus dipertanggung jawabkan di depan rakyat. Masyarakat bisa melihat APBD digunakan untuk apa dan siapa pemenangnya,” terangnya.
Masyarakat bisa melihat dan memantau perkembangannya bahkan mengetahui siapa saja warga Kota Baja yang lahir dan meninggal dunia. “Cilegon dalam genggaman intinya. Semua bisa dipantau melalui gadget, termasuk siapa yang lahir dan yang meninggal,” jelasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Ratu Ati Marliati saat ini masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Cilegon. Karirnya lebih banyak dihabiskan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), jabatan terahirnya sebagai Kepala Bappeda Kota Cilegon sebelum penisun dini dan menjabat Wakil Walikota Cilegon yang diusung Partai Golkar.
Ratu Atu merupakan putri dari Tb Aat Syafaat, Wali Kota Cilegon dua periode. Sekaligus kakak dari Tb Iman Ariyadi yang juga menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Baja selama dua periode, sebelum menjadi pesakitan di KPK tahun 2017 silam. (kb6/smr)





