Oleh Abdurrahman Lubis *
semarak.co-(dipetik dari buku The Last Train dan dari kunjungan ke markas FPI Tanah Abang dan berbagai referensi).
Kalau boleh disebut Imam Besar Habib Rizieq Shihab (IB HRS) adalah pribadi paling menarik dasawarsa ini. Mungkin tidak berlebihan, kalau Pemerintah Saudi mengangkatnya sebagai tamu warga kehormatan.
Ia keturunan ke 38 dari Rasulullsh SAW dari uslub, Hasan bin Ali bin Ali bin Abi Thalib anak almarhum Habib Husein Syihab, anggota Pandu Arab, pejuang, mengusir penjajah Belanda dari Indonesia.
Habib Husein Syihab pernah bekerja di Palang Merah Indonesia (dulu Rode Kruis), di zaman pra kemerdekaan banyak berkhidmad makanan dan obat-obatan untuk para pejuang.
Habib Husein Syihab, pernah ditangkap, tangannya diikat dan diseret mobil Jeep, di penjara oleh Belanda, divonis hukuman mati. Berkat bantuan Allah SWT ia cabut dari penjara melompat ke Kali Malang tapi tertembak bagian punggungnya …
Jadi kalau dilihat sepak terjangnya, IB.HRS mewarisi darah pejuang dari ayahnya. Berbakti dengan membawa misi agama dan kemanusiaan untuk Indonesia. IB HRS, dalam aksi jihadnya yang dikenal sebagai pasukan putih dan aparat setempat telah banyak menutup jaringan narkoba, tempat maksiat, pelacuran dan perjudian.
Membuat banyak agen2 tempat hiburan terancam usahanya terjadi perlawanan dan muncullah istilah2 anarkis, teroris, radikalis dan sebagainya. Pasukan putih adalah evakuator 100 ribu jenazah, korban Tsunamii Aceh,
Membangun masjid dan musholla dan menghidupkan lagi suasana kematian berbulan-bulan di kuburan massal. Selalu menjadi garda depan dalam urusan, kemanusiaan membantu korban bencana alam, banjir, longsor dan gempa bumi ….
Dalam dakwah safar penulis di berbagai tempat, seperti Aceh, Sumatera Barat, Yogyakarta, dan terakhir Lombok, penulis melihat langsung pasukan putih, FPI, selalu mewarnai keadaan.
Bersama Kemensos RI dalam Program Bedah Kampung. Ribuan membantu warga miskin, puluhan kampung Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Purwakarta, Pasuruan, Palu, dan Gresik.
Tanpa pandang suku dan agama mereka bedah kampung membela kaum papa. Ribuan pengikut Ahmadiyah taubat dan masuk Islam atas dakwah mereka termasuk 800 orang Ahmadiyah Tenjo Waringin Tasik memeluk Islam kembali.
Dalam urusan yang lebih luas, kenegaraan banyak yang tak tahu kalau IB HRS pernah bekerja sama dengan Pimpinan MPR RI Taufiq Kiemas, suaminya Mbak Mega, khusus memantapkan Empat Pilar RI.
IB HRS tak pernah menolak Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, syaratnya? Kalau masih benar tafsirnya, ditafsirkan secara benar dan lurus. Bekerja samalah dengan FPI,” ujar Mantan Menteri Dalam Negeri Indonesia Gamawan Fauzi.
Bib, tidak banyak orang tahu antum sering mengirim bantuan kepada saudara kita yang teraniaya di Palestina dan negeri lainny. Sejumlah Pemda di berbagai Daerah bekerjasama dengan FPI dalam program kebersihan lingkungan, penyuluhan kesehatan, pemberantasan hama pertanian, penghijauan lahan gundul.
Benci? Nampaknya IB HRS membiarkan kebencian itu, membiarkan mereka menilai radikal, garis keras, pasukan nasi bungkus, intoleran, teroris. Biarlah, itu urusan Allah Swt bukan urusan IB HRS. Ia tak mau melihat hasil, tugasnya adalah berjuang.
Masih ingat? Upaya pencegahan banjir Jakarta dengan reboisasi daerah hulu sungai yang mengarah ke DKI di Pesantren Agrikultural daerah kaki Gunung Pangrango, padahal saat itu seorang calon gubernur DKI sedang buat sinetron pencitraan, ingin menghentikan banjir Jakarta secara sim salabim, pakai orang pintar yang dungu (meminjam istilah Rocky Gerung).
Seakan banjir itu buatannya, padahal sebelum ia lahir, Jakarta tiap tahun kebanjiran. Mau jadi gubernur saja, kok harus image building, sih? Tahun 80-an, Warkop DKI sudah tayang lagu Jakarta Kebanjiran, Ali Sadikin cuma cengar cengir mendengar lagu itu.
Mending, IB HRS dengan FPI nya di Mega mendung Puncak menanam 40 ribu pohon dan target 300 ribu pohon. Ke depan satu juta pohon untuk reboisasi hutan agarJakarta tak lagi jadi dampak.
Sekarang, kebencian yang mendalam sudah sampai titik nadir dan itu uapnya akan bisa menjadi bom waktu karena rakyat akhirnya tahu sekalipun wartawan salah makan obat, tidak meliput.
Sadar, se-sadar2-nya manusia cuma usaha. Kini siapa sih sebenarnya Bhineka Tunggal Ika. Bib, semoga Allah SWT selalu meridhoi setiap langkah baikmu, melindungimu, menjaga kesehatanmu dan menjauhimu dari fitnah dan makar kami ummatmu hanya mampu angkat tangan dengan setetes air mata.
Kau digiring lagi dengan politik Covid-19. Pengawalmu sudah mendahuluimu, di surga Firdaus, bersama para Nabi dan Syuhada lainnya. Mereka bersenang senang dengan bidadari. Sementara para makaris dan penjagal sudah ditarik oleh Malaikat Zabaniyah, dijebloskan ke keraknya neraka Saqor untuk selama lamanya.
*) Penulis adalah Pemerhati Keislaman (Sangat memuliakan Zuriyat Nabi Saw). Mengenai IB HRS, ada juga dimuat dalam buku Kiamat Dekat Selamat Datang Almahdi karya Ust Abdurrahman Lubis).
Artikel ini dishere 120 grup WA, 30.000 anggota di 20 negara yg pernah dikunjugi penulis dalam safari dakwahnya, tidak komersil, ladang amal bagi yang meneruskan dan Fii sabilillah.
sumber: WAGroup PA Al-Wasliyah P.Brayan (post Senin 14/12/2020)