Mantan Wakil Presiden dua kali, HM Jusuf Kalla (JK) digoyang fitnah lagi. Setelah dituding menghalangi karier Rizal Ramli menjadi Menteri dan dikaitkan dengan kepulangan Habib Rizieq Shihab dari Arab Saudi, teranyar, JK disebut dalang penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Edhy Prabowo.
semarak.co-Mengutip rmco.id/RMRakyatMerdeka (Minggu, 6 Desember 2020, 07:06 WIB), tudingan JK dibalik dalang penangkapan Edhy diketahui lewat video berdurasi 1 menit 58 detik yang viral di media sosial. Orang dalam video itu adalah Calon Walikota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Danny Pomanto.
Video diambil di kediaman Danny, di Jalan Amirullah, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam rekaman itu, Danny membahas kasus yang menimpa Edhy Prabowo. Dalam kasus lobster-gate itu, eks Wali Kota Makassar itu menuding, JK di balik kasus yang menyeret Edhy.
“Makanya kalau urusannya Edhy Prabowo ini, kalau Novel (Baswedan) yang tangkap, itu berarti JK (Jusuf Kalla). JK (dan) Anies tuh. Maksudnya kontrolnya di JK. Artinya begini, dia sudah menyerang Prabowo,” kata Danny dalam video tersebut itu.
Apa untungnya buat JK? Dengan menyeret politisi Gerindra, maka seolah-olah kasus itu merupakan perintah dari Presiden Jokowi. “Nanti Prabowo dan Jokowi baku tabrak (berantem). Ini kan politik saja. Terbaca ya,” beber Danny.
Tak sampai di situ, Danny juga menyebut kasus Edhy sebagai pengalihan dari (isu) Rizieq Shihab. “JK lagi dihantam, beralih ke Edhy Prabowo kan.”
Karena anak buahnya ditangkap KPK, kata Danny, jalan Prabowo menjadi capres jadi tercoreng. “Jadi yang paling untung ini JK berarti. Chaplin yang untung. Jago memang mainnya. Tapi kalau kita hafal apa yang dia mau main ini,” pungkasnya.
Usai viral, Danny mengaku bahwa dirinya yang ada di video tersebut. Ia menerangkan, percakapan itu terjadi di rumahnya. “Jadi itu adalah percakapan di dalam rumah saya. Dalam rumah saya orang rekam. Jadi sebenarnya itu adalah percakapan biasa, analisis politik dan hak setiap orang kan begitu. Sebenarnya saya korban ini,” kata Danny.
Ia mengaku heran mengapa rekaman percakapannya dapat menyebar ke publik. Sebab, percakapan tersebut bersifat pribadi. Namun, ia mengaku bahwa dampak dari tersebarnya rekaman percakapan itu terhadap dirinya tidak ada. Sebab, obyek pembahasannya merupakan ranah nasional.
Meski begitu, ia merasa dirugikan dengan beredarnya rekaman percakapan tersebut. “Karena itu kan penyebaran dan saya merasa dirugikan. Kan saya dibenturkan dengan orang lain. Orang punya hak untuk punya pendapat dalam rumah saya sendiri, rumah saya itu,” ucapnya.
Melalui juru bicaranya, Husain Abdullah, JK memastikan Danny akan berhadapan dengan hukum. Apalagi, dalam video itu, Danny menyebut nama KPK. Sehingga KPK juga perlu mengklarifikasi dan membersihkan diri dari tuduhan Danny. Husein mengaku heran denga fitnah yang disampaikan Danny. Tak ada angin, tak ada hujan, tiba-tiba nyerang JK.
“Salah apa Pak JK kepada Danny Pomanto, sehingga tega-teganya memfitnah seperti itu. Sebagai warga Makassar, Danny seperti tidak punya sopan santun, sipakalebbi (saling menghormati) kepada sosok yang dihormati semua kalangan,” tutur Husain kepada Rakyat Merdeka, semalam.
Sebagai orang Bugis-Makassar, harusnya Danny tidak gampang memfitnah orang lain. Dalam agama dan budaya, fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Selain itu, ulasan Danny juga mencederai kerja keras Firli Bahuri Cs yang tengah memberantas korupsi.
Kata Husain, tindakan Danny sangat berbahaya, karena berusaha mengadu domba tokoh nasional. Dia menegaskan, sampai saat ini JK dan Prabowo bersahabat baik. Keduanya bahkan senada mendorong Anies maju dalam Pemilihan Gubernur DKI tiga tahun silam.
“Ini bisa berdampak buruk terhadap hubungan antarelite yang selama ini berjalan baik. Ini bukan sekedar masalah Pak JK, tapi sudah fitnah yang mengadu domba antar elite. Bahkan mendemoralisasi KPK,” tegasnya.
Tak hanya mengecam, putra JK, Solihin Kalla bahkan resmi melaporkan Danny ke Polda Sulawesi Selatan. Solihan menganggap, pernyataan Danny telah mencemarkan nama baik JK.
“Kami putra-putri Jusuf Kalla sangat keberatan dengan fitnah keji yang dituduhkan kepada orang tua kami dalam rekaman yang diduga suara Danny Pomanto,” ucap Solihin, kemarin Sabtu (5/12/2020).
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Ibrahim Tompo membenarkan adanya laporan tersebut. “Laporan sudah diterima dan akan kita proses. Saat ini masih progres lidik,” katanya, tanpa mengungkap nama pelapor.
Menanggapi laporan itu, Juru bicara Danny Pomanto, Aloq Natsar Desi menegaskan, rekaman itu sudah diedit. Lagipula, apa yang disampai Danny dalam video itu hanya diskusi biasa dan sekadar bentuk analisis terhadap fenomena politik yang berkembang saat ini. “Tidak ada maksud apalagi mencemarkan nama baik seseorang,” tegasnya.
Kendati demikian, pihaknya tidak akan tinggal diam. Pihak Danny akan melapor ke polda siapa yang merekam dan menyebarluaskan rekaman itu sehingga menjadi bahan konsumsi publik yang tidak benar. “Rencana kita akan melaporkan malam ini ke polda siapa oknum yang sengaja merekam dan menyebarkannya kemana-mana,” ujarnya pula.
Sementara itu, di dunia maya, video rekaman Danny ini ramai diperbincangkan. “Kok Pak JK dirumorkan sana sini ya…?? Kalau iya masak sih Pak JK seperti itu. Bukankah karir politiknya sudah paripurna. Wapres 2 kali,” kata akun @Cenytha2.
“Hanya orang bodoh yang percaya,” timpal akun @Astra_Abadi.
Namun akun @RoyWira3 mengaku sependapat dengan pernyataan yang disampaikan Danny. “Analisa yg masuk akal,” katanya.
“Semakin seru perpolitikan kita,” timpal akun @IdoStefanus.
“Menarik .. tambah seru,” sambung aku @jon_harjono. “Eeiitttsss hati hati anaknya udah suka main lapor2 lho..” ujar akun @MPutih75. (net/smr)
sumber: rmco.id di WAGroup ANIES GUBERNUR DKI