Menurut Dr Fardinand Rabain panti rehabilitasi narkoba dan beberapa rumah sakit yang menangani rehabilitasi tersebut merupakan tindakan secara tertutup. Tidaklah mungkin tempat rehabilitasi narkoba akan mampu mengatasi atau menyembuhkan orang yang terdampak narkoba dalam jangka pendek. Di sisi lain, tidak menutup kemungkinan bermunculan lagi orang terkena narkoba.
“Sudah saatnya sistem rehabilitasi itu secara terbuka. Sistem berbasis masjid yang efektif merehabilitasi penggunaan narkoba. Makanya panti rehab turun ke masjid, transfer ilmu ke pengurus atau jamaah masjid agar mereka dapat melakukan seperti panti rehabilitasi,” katanya di Jakarta, Selasa (11/7).
Dampak penyebaran transfer ilmu rehabilitasi, Fardinand, yakin dalam hitungan tahun pecandu narkoba akan beres. Asal pemerintah menyadari pentingnya sarannya ini. Namun, meski pemerintah belum mengambil saranya, ia bersedia melatih merehabilitasi narkoba.
Dalam praktek menyembuhkan kecanduan narkoba berupa doa. Makanya ia rela mengajari cara ini ke masjid. “Kekuatan doa sangat dahsyat karena semua yang sakit hanya kita berserah diri kepada Allah SWT. Munajat kepada Allah yang maha penyembuhan,ini yang enggak saya dapat waktu kuliah kedokteran,” ucap dia. (wiy)