Seribu Kebingungan Cara Rezim untuk Bungkam Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Syihab

Habib Rizieq Shihab alami tekanan dengan ditetapkannya sebagai tersangka kasus pornografi

Oleh KH.Tb.Abdurrahman Anwar Al Bantany *

semarak.co-Zaman ini milik Habib Rizieq Syihab (HRS), Imam Besar Umat Islam Indonesia ini selalu menjadi sorotan dan perbincangan berbagai kalangan baik dalam dimensi Nasional maupun Internasional.

Bacaan Lainnya

Para pecinta HRS selalu loyal dan setia ikut berjuang di bawah komando beliau apapun resiko dan akibat yang harus diterimanya.

HRS sebagai sosok Mujahid atau pejuang tangguh di medan laga perjuangan yang tidak mengenal rasa takut untuk dibunuh, tidak gentar menghadapi penjara, tidak menyerah dengan teror, dan ancaman, tidak larut dengan sogok, tidak peduli dengan fitnah, cacian, dan sebagainya.

HRS pejuang tangguh yang Istiqomah, bukan mencari panggung, bukan mencari popularitas, bukan pula mencari dunia, tetapi yang beliau cari adalah Ridho-Nya Alloh Swt.

Dalam Hablum Minan Nas beliau santun dan bersahaja, menunjukan Akhlakul Karimah tetapi dalam hal keberpihakannya membela Agama Alloh beliau tegas tanpa kompromi, itulah sifat Kesatria dari ummat Rosululloh Saw, menempatkan lembut pada tempatnya, tegas pada tempatnya, dan keras pada tempatnya.

Serentetan cara dan makar rezim untuk membungkam HRS antara lain:

1. Tiga kali keluar masuk dari penjara tidak membuat jera untuk terus berjuang membela kebenaran dan menegakan keadilan.

2. Ancaman berupa sniper otomatis yang diarahkan untuk merenggut jiwa beliau tidak digubrisnya sama sekali.

3. Sogokan uang satu triliun agar beliau bungkam tidak diliriknya sama sekali.

4. Teror teror saat da’wah dan ceramah yang mengancam jiwa beliau, tidak membuat berhenti dari menyuarakan kebenaran di atas mimbar.

5. Fitnah keji dan pembunuhan karakter yang dialami oleh beliau, dan keluarga tidak mampu menghentikan perjuangan beliau.

6. Hijrah ke Mekkah untuk menghindari pertumpahan darah dengan anggapan agar HRS tidak lagi berjuang, tetapi suara HRS dari Mekkah tetap lantang melawan berbagai Kedzoliman.

7. Dan berbagai cara busuk, licik, dan keji dilakukan dan diarahkan ke beliau dengan harapan agar HRS bungkam dan takut.

Ternyata berbagai upaya telah dilakukan oleh rezim untuk membungkam HRS hasilnya hanya menyebabkan berbagai macam kebingungan yang dialami oleh rezim saat ini.

Tiga Tahun Enam bulan HRS berada di Mekkah dicekal, dikriminalisasi, dan upaya lainnya.

Kini tiba saatnya HRS kembali ke tanah air untuk membela Agamanya, membela umatnya, dan membela Bangsa dan Negaranya.

Umat bersuka ria akan menjemput, dan menyambut kedatangan serta kehadiran HRS ditanah air tercinta.

Kedatangan HRS ke Tanah air membuat rezim kalangkabut mencari sejuta cara untuk membungkam HRS tidak berdampak apa-apa sama sekali, sehingga rezim saat ini sedang berada dalam seribu kebingungan.

Selamat Datang wahai Pejuang Kebenaran!

Selamat Datang wahai Ksatria tandang!

Selamat Datang wahai pembela Agama.

Selamat Datang wahai pembela Bangsa.

Selamat Datang wahai pembela Negara.

Selamat Datang wahai Imam Besar Umat Islam Indonesia.

*) mantan Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam As Syafi’iyah Jakarta

 

sumber: WA Group Anies For Presiden 2024 (post Minggu 8/11/2020)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *