Kondisi pandemi dan situasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta selama lebih dari 6 bulan ini telah menciptakan banyak kesedihan dan trauma. Pasar Seni Ancol melihat pentingnya untuk kita semua, ekosistem seni budaya, untuk menggiatkan semangat pemulihan agar kita tidak semakin terpuruk.
semarak.co– Kurator dan Pimpinan Pasar Seni Ancol Mia Maria mengatakan, pasar Seni Ancol sebagai ruang seni dan budaya yang sekaligus masuk kawasan rekreasi Taman Impian Jaya Ancol (Ancol) di kawasan Jakarta Utara ini ingin menggunakan platformnya sebagai ruang pemulihan.
“Karena kami percaya, seni itu mampu memberikan ruang untuk jeda, refleksi, ekspresi dan edukasi, dan seni dapat membuka kesempatan untuk mengungkapkan, dimana mengungkapkan merupakan awal dari proses kesembuhan,” ujar Mia dalam rilis Humas Ancol yang dilansir melalui WA Group Info Ancal Taman Impian, Kamis (1/10/2020).
Oleh karenanya, lanjut Mia, Pasar Seni Ancol menghadirkan kampanye #PemulihanBersama dengan tujuan memberi harapan, motivasi, dan inspirasi bagi kita semua atau masyarakat.
Kampanye ini dimulai Mei 2020 lalu, dimana pihakya mengadakan forum diskusi Pemulihan Bersama di Ruang Seni Budaya bersama Mia Maria pimpinan Pasar Seni Ancol, Imelda Akmal (Architectural Writer Studio), Kartika Jahja (Ruang Selatan), dan David Irianto (Creative Curator) mengundang pemilik/pengelola ruang seni dan budaya di seluruh Indonesia.
Kampanye berlanjut dengan mengumpulkan video-video #PemulihanBersama dari teman-teman seni budaya untuk berkomunikasi berbagai cerita yang inspiratif, beberapa di antaranya seniman-seniman ternama seperti Melati Suryodarmo, Arahmaiani, Tisna Sanjaya, Ade Darmawan dan Mella Jaarsma.
“Dalam mengakurasi acara seni dan kebudayaan pun kami memasukkan suatu pertunjukan seni yang kami harapkan dapat membantu proses pemulihan dengan memberi jeda dan refleksi melalui lantunan musik dan gerak tubuh kolaborasi Maya Hasan dan Eko Supriyanto,” tutup Mia.
Dalam metode penyembuhan tradisional kita, kutip dia, mengenal terapi suara dan gerak tubuh sebagai cara untuk menyeimbangkan tubuh dan fungsi otak yang memicu kesembuhan.
Vibrasi yang dihasilkan dari suara harpa, nilai Mia, terbukti secara klinis mampu menyeimbangkan gelombang saraf dan membawa kita ke frekuensi yang membawa kita menurunkan stres dan ketegangan.
“Sedangkan gerak tubuh yang intuitif dan merespon suara dapat membantu mengekspresikan pemikiran-pemikiran,” tutur Mia dalam sambutannya pada kolaborasi Eko Supriyanto dan Maya Hasan yang juga menjadi bagian dari acara Festival Kreatif dan Seni Jakarta, yang diselenggarakan bersama dengan Bank Indonesia DKI.
Program #PemulihanBersama masih terus berlanjut dengan kolaborasi-kolaborasi bersama lebih banyak lagi seniman, tokoh seni budaya dan berbagai komunitas di Indonesia dan Internasional.
“Dari kegiatan-kegiatan ini kami berbagi pengalaman dan inspirasi dengan tujuan utamanya adalah untuk mengingatkan bahwa semua bisa mengupayakan pemulihan, that healing is always possible,” ujarnya.
Kemudian Mia mengajak, “Mari kita bersama menggunakan waktu dalam masa yang sulit ini untuk mengambil jeda yang membantu mengevaluasi pikiran dan perasaan, jangan berusaha mengalihkan karena lebih baik mengungkapkan setiap trauma yang ada, hingga ada saatnya kita dapat kembali mengekspresikan diri dengan berbagai medium yang ada upaya membersihkan diri dari trauma.
Pasar Seni Ancol akan berdampingan bersama kamu melalui semua ini lewat kampanye #PemulihanBersama. Ikuti Instagram @pasarseni_ancol dan hastag #PemulihanBersama untuk update kegiatan-kegiatan kami. (smr)