Penyidik Polda Metro Jaya memeriksa 15 orang saksi guna mencari tahu penyebab kebakaran yang menghanguskan gedung utama Kantor Kejaksaan Agung (Kejagung) RI, jalan Sultan Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu malam (22/8/2020), pukul 19.00 WIB, pada hari ini Minggu (23/8/2020).
semarak.co– Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan, ke 15 saksi tersebut ada yang sudah selesai diperiksa, ada yang masih proses dan nanti sore akan dimintai keterangannya.
“Jumlah saksinya berkembang, saat ini sudah ada 15 yang akan dilakukan pemeriksaan. Keterangan itu nantinya akan digunakan menjadi bahan bagi lidik dan juga untuk pemeriksaan Puslabfor,” kata Tubagus usai meninjau Kejagung, Minggu (23/8/2020).
Pemeriksaan para saksi dalam kapasitas diinterogasi, berita acara interview untuk berbagai macam keterangan. Para saksi ini, lanjut dia, adalah petugas keamanan dalam serta pekerja yang ada di lokasi pembangunan Kantor Kejaksaan Agung, termasuk pegawai internal Kejagung.
Keterangan pihak internal Kejaksaan Agung diperlukan untuk mengetahui cetak biru (blue print) bangunan dari gedung Korp Adhyaksa tersebut. “Cetak biru ini dibutuhkan dalam pemeriksaan oleh Puslabfor,” ujarnya.
Terkait proses penyelidikan dan penyidikan kebakaran Kantor Kejaksaan Agung dilakukan di dua lokasi, yakni di Polres Metro Jakarta Selatan dan Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
“Penyelidikan dan penyidikan ini dalam rangka menerima informasi, yang dengan informasi itu menjadi bahan bagi pemeriksa Puslabfor Polri untuk melakukan olah TKP,” kata Tubagus.
Sebelumnya disampaikan bahwa pelaksanaan olah TKP belum bisa dilakukan mengingat masih ada asap di sejumlah bagian gedung Kejaksaan Agung yang terbakar. Sehingga upaya yang dilakukan dari pagi sejak api berhasil dipadamkan adalah pendinginan yang rencananya akan berlangsung hingga Minggu (22/8/2020).
Peristiwa kebakaran gedung utama gedung Kejagung terjadi Sabtu malam (22/8/2020) sekitar pukul 19.00 WIB. Proses pemadaman melibatkan 56 unit mobil damkar dan 300 personel pemadam kebakaran gabungan dari lima kota administratif DKI Jakarta.
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas penyebab peristiwa kebakaran Gedung Kejagung. “Aparat kepolisian segera mengungkap peristiwa tersebut agar tidak terjebak pada spekulasi dan berita hoaks,” kata Jazilul dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (23/8/2020).
Menurut dia, berbagai spekulasi dan komentar terhadap kebakaran ramai di media sosial. Mereka menyampaikan pendapat dengan masing-masing dugaan.
Karenanya diperlukan pengusutan dengan tuntas agar berbagai spekulasi tidak membias ke mana-mana mengingat itu memiliki berbagai catatan, arsip, dokumen, serta berkas perkara yang terkait dalam masalah penegakan hukum dan pemberantasan korupsi dalam skala besar dan penting. “Segera jelaskan ke publik penyebab kebakaran,” ucapnya.
Kebakaran yang terjadi, menurut dia, harus dijadikan pemacu bagi Kejagung untuk mempercepat kasus yang ditangani termasuk keterlibatan aparat jaksa. “Bila tidak segera dituntaskan akan muncul spekulasi terjadi ‘kebakaran berencana’ di Kejaksaan Agung,” kata Jazilul.
Pria yang biasa disapa Gus Jalil ini mengaku prihatin atas musibah kebakaran Gedung Kejagung itu. “Apa yang terjadi pasti menimbulkan kerugian yang besar baik material mapun immaterial,” ujarnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu merasa aneh sebab gedung sekapasitas Kejaksaan Agung tidak memiliki alat deteksi, early warning system, kebakaran yang canggih.
Karena itu, tambah dia, apa yang terjadi di Kejagung bisa dijadikan pelajaran bagi kantor dan gedung pemerintahan yang lain untuk memiliki dan mengaktifkan alat deteksi dini terhadap berbagai bencana agar peristiwa seperti itu tidak terulang. (net/pos/smr)