Oleh Sri Bintang Pamungkas
semarak.co– Banyak yang tidak tahu, bagaimana Soekarno tumbang. Bung Karno, salah satu Bapak Kemerdekaan bersama Bung Hatta, Founding Fathers dan sekaligus Proklamator yang mempersatukan wilayah Negara Kepulauan terbesar di dunia, dari Sabang sampai Merauke, memang pada akhirnya harus ditumbangkan oleh Rakyat Indonesia sendiri.
Bung Karno yang sekaligus juga Penemu dan Penggali Pancasila yang kemudian menjadi Dasar Negara dan Falsafah Bangsa, terpaksa harus ditumbangkan karena dianggap mengkhianati Pancasila itu sendiri.
Tidak mungkin Bangsa Indonesia dengan Falsafah Pancasila dan dengan Ketuhanan Yang Maha Esa-nya bisa dipaksa hidup berdampingan dengan Paham Komunis yang justru paham impor dari negeri luar dan dari bangsa lain…
Soekarno terjebak oleh situasi Perang Dingin, memposisikan dirinya pada keinginannya menolak Kapitalisme, Kolonialisme dan Liberalisme, dengan mendekatkan diri kpd Komunis dan PKI. Soekarno telah beberapa kali diperingatkan oleh Rakyat dan para Tokoh yang pernah mendukungnya, termasuk Hatta, tetapi tidak hirau.
Itulah kekhasan dari pemimpin Rezim yang gila kekuasaan. Peristiwa 1965 menyadarkan Rakyat untuk bergerak melakukan koreksi. Soekarno ditumbangkan. Rakyat mendesak DPRS-RI memanggil Sidang MPRS untuk mengadili Soekarno.
Sidang Istimewa MPRS yang dimulai pada 7 Maret dan berakhir pada 11 Maret 1967 berhasil mencabut kekuasaan Soekarno. Keberhasilan itu tidak terlepas dari dicopotnya terlebih dahulu para anggota PKI di dalam DPRS dan MPRS.
Ribuan Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa yang tergabung dalam KAMI, KAPI dan KAPPI sebagai Laskar Poros Bandung- Jakarta menggerudug Gedung DPR/MPR-RI. Tetapi dalam Gerakan Penumbangan Rezim Soekarno itu tidak ada seorang pun yang ditangkap dengan tuduhan Makar.
Gerakan Rakyat ketika turun ke jalan, sekalipun untuk menyingkirkan Pemerintah yang berkuasa, tapi berkhianat, bukanlah tindakan Makar, melainkan sekedar pelaksanaan Konstitusi yang Tertinggi, sesuai dengan prinsip Daulat Rakyat.
Kepada Soeharto pun Pencabutan Kekuasaan oleh Rakyat itu berlaku. Di sini pun tidak ada satu pun anggota Rakyat yang ditangkap, ditahan ataupun dihukum karena berbuat Makar… Ini semua bisa terjadi, karena Soeharto menjadi kejam kepada Rakyat. Kebanggaannya berhasil menghabisi Pemberontak PKI yang dibantu oleh RRC, membikin dirinya pongah.
Dengan bantuan Angkatan Bersenjata Soeharto menjadi Diktator. Dia menganiaya dan membunuh Rakyat, tetapi ingin berkuasa terus-menerus sebagai Calon Tunggal, justru dengan mengabaikan prinsip Daulat Rakyat.
Bahkan nyaris melawan kekuatan Islam yang hidup di tengah mayoritas Rakyat dengan memaksakan Pancasila sebagai Ideologi Tunggal, bukan sebagai Dasar Negara dan Falsafah Bangsa, yang sudah hidup membudaya ratusan tahun di kalangan Rakyat.
Segala usahanya untuk mencapai Masyarakat Adil dan Makmur pun akhirnya kandas, karena dilaksanakan dengan cara-cara Kediktatoran serta melawan prinsip-prinsip Ekonomi Kerakyatan yang sudah tertuang dalam Konstitusi. Sekiranya Soeharto tidak keburu mundur, tentulah Gedung MPR-RI sudah menjadi Ajang Persidangan baginya…
Tidak hanya Rakyat yang menumbangkan Soeharto, tetapi juga negara-negara Barat, termasuk AS, dan para Mafia Konglomerat Cina yang sempat dibesarkan Soeharto, serta para Pengkhianat Pribumi, ikut serta menumbangkan Soeharto… Tentu saja, mereka itu, para Kapitalis Asing dan Aseng, serta Pengkhianat Domestik, mempunyai maksud dan tujuan lain yang tersembunyi…
Sejarah kembali terulang, Rezim Otoriter Soeharto jatuh dan digantikan Rezim Baru… Dengan alasan Kediktatoran era Soeharto, Asing dan Aseng serta para Pengkhianat Domestik itu mengubah UUD 1945 menjadi UUD Palsu… Muncullah Rezim UUD Palsu.
Mereka sengaja menghancurkan Indonesia… Merampok Tanah serta Kekayaan Alam di dalamnya dengan memporakporandakan segala Kekuatan Rakyat… Budayanya, Falsafah Pancasilanya, Kerukunan di antara Umat Beragamanya, Bineka Tunggal Ikanya, Islamnya, bahkan Kekuatan Angkatan Perangnya.
Jokowi dan juga SBY, serta banyak lagi yang lain, terlibat pula di dalam usaha Pelemahan terhadap Republik Indonesia itu. SBY ingin mendirikan Rezim Barat dan membawa Indonesia menjadi seperti AS… tapi gagal. Sedang Jokowi menginginkan Indonesia menjadi seperti RRC yang Komunis… menghancurkan Islam, merusak Pribumi, membikin Konflik antar Agama, mengganti Pancasila…
Rezim Cina Komunis Jokowi sedang berproses… Berhasilkah Jokowi mendirikan Rezim Cina Komunis?! Tergantung pada Daulat Rakyat Indonesia…
Jakarta, 8/8/20
@SBP
sumber: WA Group Anies For President 2024 (post Minggu 9/8/2020)