Google Meet Tambah Fitur Baru Mirip Zoom, Google Sepakat Bayar Konten ke Media Lokal Setelah Bertahun-tahun Menghindar

Ilustrasi Google. Foto: internet

Akhirnya Google sepakat untuk membayar konten-konten berkualitas tinggi dari sejumlah media di Australia, Brasil, dan Jerman. Google juga berharap dapat melakukan lebih banyak kesepakatan serupa dengan perusahaan media lainnya.

semarak.co– Selama bertahun-tahun perusahaan raksasa internet asal Amerika Serikat ini selalu berusaha menghindari permintaan pembayaran dari penerbit berita di seluruh dunia sebagai imbalan karena menggunakan konten mereka. Dan sejumlah kelompok media asal Eropa adalah yang paling kritis untuk kasus ini.

Bacaan Lainnya

Tidak dijelaskan berapa rincian uang yang akan dibayarkan oleh Google. Namun seorang eksekutif media Jerman mengatakan pembayaran Google sebuah kontribusi yang memadai.

“Hari ini kami mengumumkan program lisensi untuk membayar penerbit berita untuk konten berkualitas tinggi sebagai persiapan untuk peluncuran layanan berita pada akhir tahun ini. Kami akan mulai dengan penerbit di sejumlah negara di seluruh dunia dan dengan yang lainnya akan segera hadir,” ujar Wakil Presiden Google Brad Bender untuk konten berita yang dilansir dari Reuters, Mingggu (27/6/2020).

Platform produk berita Google rencananya akan tersedia di Google News dan Discover. Bender mengatakan, Google juga akan menawarkan akses gratis bagi pembaca untuk setiap konten berbayar di situs mitra penerbit.

Otoritas kompetisi Prancis telah memerintahkan Google untuk membayar penerbit Prancis untuk konten mereka. Sementara Australia mengatakan akan memaksa Google dan Facebook untuk berbagi pendapatan iklan dengan kelompok media lokal.

Berikut sejumlah kelompok media yang akan menerima pembayaran dari Google untuk konten berita yang mereka terbitkan:

* Der Spiegel – Jerman

* Frankfurter Allgemeine Zeitung – Jerman

* Die Zeit – Jerman

* Rheinische Post – Jerman

* Schwartz Media – Australia

* The Conversation – Australia

* Solstice Media – Australia

* Diarios Associados – Brasil

* A Gazeta – Brasil

Sementara itu platform konferensi video milik Google, Meet sedang mengerjakan beberapa fitur baru, termasuk memungkinkan pengguna untuk menambahkan gambar atau efek blur pada latar belakang panggilan video mereka.

Seperti yang bisa dilakukan pada platform konferensi video saingannya Zoom dan Teams milik Microsoft, pengguna akan dapat memilih gambar mereka sendiri atau memilih dari opsi default.

Dikutip dari The Verge, Minggu (28/6/2020), selain gambar latar belakang yang blur dan gambar latar belakang yang bisa diganti, ada pula fitur teks caption real-time, mode dalam kondisi kurang cahaya, fitur angkat tangan dan tampilan layar hingga 49 peserta rapat, yang akan diluncurkan ke versi konsumen dari Meet.

Google tidak memberikan rincian tentang kapan fitur-fitur baru tersebut akan tersedia, namun Meet dilaporkan telah mulai menunjukkan pratinjau dari beberapa fitur yang akan datang tersebut untuk pelanggan perusahaan dan pendidikan.

Bulan lalu, Google mengintegrasikan Meet ke Gmail dengan menambahkan tautan sidebar dan membuat pertemuan dapat dihadiri hingga 100 orang tanpa batas waktu tersedia bagi siapa pun yang memiliki akun Google.

Langkah ini dilakukan untuk mengejar ketinggalan dengan platform konferensi video Zoom yang telah menjadi aplikasi konferensi video populer untuk mereka yang bekerja dan belajar dari rumah selama pandemi Covid-19.

Microsoft juga mulai mengejar Zoom dengan mengembangkan aplikasi Teams-nya yang memiliki 75 juta pengguna aktif harian, menurut perusahaan tersebut, April. Sementara, menurut Google, Meet baru-baru ini melampaui 100 juta peserta rapat harian.(net/pos/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *