Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memanfaatkan teknologi sebaiknya-baiknya, serta meningkatkan kinerja selama mengabdi kepada masyarakat, mengingat fungsi dan tugas ASN adalah melayani masyarakat. Demikian dikatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Badan Kepegawaian Nasional (BKN) yang diselenggarakan di Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan, Rabu, (10/05).
Jusuf Kalla mengatakan, selama ini ASN yang berada di tingkat daerah, masih minim berkontribusi kepada pelayanan masyarakat. “Jadi, tidak ada lagi nanti kalau sudah ketemu dengan komputer, hanya main game saja atau jadi tukang ketik. Harus ada peningkatan kerja,” ujarnya.
Maka dari itu JK berharap ASN dapat mampu meningkatkan kinerjanya guna melayani masyarakat. Hal yang sama ditekankan oleh Kepala BKN Bima Haria Wibisana kepada seluruh birokrat pusat dan daerah agar setiap ASN harus siap terhadap perubahan, khususnya dalam percepatan layanan melalui teknologi.
“Birokrasi sudah harus berlangsung cepat sekaligus akurat. Teknologi membantu ASN untuk mewujudkan itu, sehingga reformasi birokrasi dapat dirasakan hasilnya oleh publik. Hal senada juga disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi Asman Abnur dalam paparannya bahwa birokrasi harus efektif dan efisien, serta mampu memberikan pelayanan yang maksimal,” kata dia.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menyoroti beberapa lingkup pemerintah daerah yang memiliki belanja pegawai di atas 50%. Menurutnya dengan teknologi informasi saat ini, komposisi ASN harusnya lebih ramping tetapi kaya fungsi. “Transformasi digital yang hari ini diusung BKN dalam forum Rakornas Kepegawaian 2017 yang diikuti seluruh lingkup birokrat Indonesia harus membawa manajemen ASN yang efektif dan berkontribusi, karena ASN adalah aset penting negara,” pesannya. (wiy)