Dalam Rangka May Day 2020, BPJAMSOSTEK Beri Sembako Buruh di 10 Kota

Anggota Dewas BPJAMSOSTEK Rekson Silaban (kedua kanan) menyerahkan sembako kepada perwakilan buruh di Jakarta, Jumat, (1/5/2020), secara simbolis, disaksikan anggota Dewas lainnya Eko Darwanto (kiri) dan Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK Krishna Syarif (kanan). Foto: indopos.co.id

BP JAMSOSTEK atau dulu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menyerahkan sedikitnya 1.800 paket sembako secara simbolis kepada enam perwakilan serikat dari Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Wilayah DKI Jakarta dan juga di 10 kota lainnya.

semarak.co -Direktur Pelayanan BP JAMSOSTEK Krishna Syarif mengatakan, paket sembako itu diberikan sebagai salah satu bentuk dukungan BP JAMSOSTEK dalam meningkatkan hubungan dengan pekerja melalui serikat pekerja (SP) dan serikat buruh (SB).

Bacaan Lainnya

Kegiatan itu, kata Krishna, juga dilakukan di 10 kota lainnya. Penyerahan paket sembako itu disampaikan kepada perwakilan SP dan SB di wilayah masing-masing dengan jumlah paket yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan di daerah masing-masing.

Kerja sama dan sinergi dengan SP dan SB di seluruh Indonesia ini, harap Krishna, bisa berjalan dengan baik. “Terlebih serikat pekerja dan buruh menjadi kanal informasi yang sangat baik terkait program perlindungan dan manfaat BP JAMSOSTEK,” ujarnya.

Ada tema diskusi yang diusung terkait penyerahan secara simbolis sembako itu, yaitu Membangun Sinergi Lintas Sektor untuk Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja di Era Krisis. Kegiatan itu dihadiri enam perwakilan SP dan SB, juga Dewan Pengawas (Dewas) BPJAMSOSTEK Rekson Silaban dan Eko Darwanto.

Rekson mengatakan sinergi antara BP JAMSOSTEK dengan SP dan SB harus selalu harmonis karena keduanya bisa saling memberikan manfaat dengan asas mutualisme yang tentunya menguntungkan bagi kedua belah pihak.

“SP dan SB merupakan mitra kerja sama strategis yang membantu BPJAMSOSTEK dalam meningkatkan kesadaran pekerja dan pengusaha terkait hak normatif,” ujar Rekson

Eko senada dengan Rekson. Menurut Eko tantangan BP JAMSOSTEK ke depan adalah edukasi kepada para pekerja. Eksistensi SP dan SB akan sangat mendukung penyampaian informasi dan edukasi kepada pekerja.

Penyerahan sembako secara simbolis itu tetap mengacu pada aturan PSBB yang ditetapkan pemerintah, yaitu dengan meminimalisir jumlah peserta yang hadir dan menjaga jarak aman antartamu undangan yang hadir.

Selain itu, protokol yang berlaku di BP JAMSOSTEK juga diberlakukan secara ketat, seperti pengecekan suhu tubuh, penyediaan cairan pembersih tangan di lokasi kegiatan, menyiagakan petugas keamanan untuk menjaga standar higienitas dan kebersihan tamu undangan di lokasi kegiatan.

Menutup penyerahan paket sembako, Krishna berharap kerja sama antara BPJAMSOSTEK dengan serikat pekerja semakin solid. “Semoga bantuan ini meringankan beban pekerja dalam menghadapi pandemi COVID-19. Semoga wabah ini segera teratasi dan kita kembali bangkit untuk membangun negeri,” tutur Krishna.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Migas Indonesia (KSPMI) Faisal Yusra menyampaikan bahwa perlindungan dan kesejahteraan buruh masih menjadi salah satu hal yang masih harus diperjuangkan.

“Di hari buruh ini, buruh Indonesia masih tetap berjuang untuk meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan. Di tengah pandemi COVID-19 ini, buruh semakin terpuruk karena banyak perusahaan yang mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK),” ujar Faisal Yusra ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (1/5/2020).

Dengan kondisi sekarang ini, nilai dia, bagaimana jaring pengaman sosial bagi buruh di Indonesia karena mulai banyak PHK. Kita harapkan pengawasan pemerintah ditingkatkan terhadap perlindungan bagi pekerja atau buruh di Indonesia terkait dampak dari wabah COVID-19.

Saat ini, menurut dia, buruh juga masih dihadapkan oleh pekerja kontrak yang nantinya bakal menjadi pengangguran baru setelah kontraknya selesai hingga berada di bawah bayang-bayang PHK.

Padahal, lanjut dia, buruh merupakan kekuatan penting dalam menjaga perekonomian. Buruh merupakan sokoguru yang juga akan menentukan perjalanan suatu bangsa menuju kehidupan yang lebih baik. “Lalu buruh di mata pemerintah seperti apa, apakah menjadi soko guru bagi ekonomi bangsa atau tidak,” ucapnya.

Secara terpisah, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arief Poyuono mengatakan bahwa tahun ini, merupakan tahun kelam bagi keberlangsungan hidup buruh seiring mewabahnya COVID-19. “Akibat dampak pandemi COVID-19, miliaran buruh formal dan informal kehilangan pekerjaan dan pendapatannya,” ucapnya.

Di tengah pandemi COVID-19 ini, ia mengharapkan agar para buruh disiplin mengikuti aturan pemerintah, hidup sehat dan jangan mudah terprovokasi. “Jadikan Hari Buruh untuk melawan dan mencegah serta mengurangi penyebaran pandemik COVID-19. Dengan ikuti aturan pemerintah, disiplin hidup sehat dan jangan mudah terprovokasi,” ucapnya. (net/smr)

 

sumber: indopos.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *