BI Pastikan Uang Tunai Layak Edar dan Higienis, Rupiah Menguat Tajam Tembus Rp15 Ribu

ilustrasi nila tukar rupiah. foto: internet

Nilai tukar atau kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore (30/4/2020) menguat tajam hingga menembus ke bawah Rp15 ribu per dolar AS jelang libur panjang akhir pekan ini. Rupiah ditutup menguat 413 poin atau 2,7 persen menjadi Rp14.882 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.295 per dolar AS.

semarak.co -Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah dipicu sentimen positif yang meningkat karena harapan mulai pulihnya ekonomi dan kemajuan penemuan obat penanganan wabah virus corona jenis baru penyebab COVID-19

Bacaan Lainnya

“Hal itu mendorong pelaku pasar berinvestasi ke aset-aset beresiko untuk mencari “yield” yang lebih tinggi termasuk ke Indonesia. Ekspektasi pelaku pasar bahwa aktivitas ekonomi mulai kembali normal semakin besar,” terang Ariston di Jakarta, Kamis (30//4/2020).

Investor global pun mulai mencari aset yang bisa memberikan imbal hasil (yield) lebih tinggi, termasuk Indonesia. “Apalagi pertumbuhan GDP Q1 year on year 2020 Indonesia diperkirakan masih positif di atas 4 persen,” kata Ariston.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp15.163 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.882 per dolar AS hingga Rp15.163 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp15.157 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp15.415 per dolar AS.

Bank Indonesia (BI) memastikan uang tunai yang disiapkan pada periode Ramadan dan Idul Fitri 1441/2020 M telah layak edar dan higienis untuk menekan penyebaran COVID-19.

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim memastikan uang tunai yang juga akan disiapkan untuk layanan penukaran tersebut telah dikarantina selama 14 hari sebelum diedarkan.

“Penyediaan uang yang layak edar dan higienis ini untuk meminimalisir penyebaran COVID-19,” kata Marlison dalam jumpa pers virtual atau secara daring (dalam jaringan) atau online di Jakarta, Kamis (30/4/2020).

Selain itu, lanjut Marlison, BI juga telah melakukan penyemprotan disinfektan pada area per-kas-an, sarana dan prasarana, serta memerhatikan higienitas SDM dan perangkat pengolahan uang. “Pendistribusian uang tunai dalam periode ini akan dilakukan secara tepat, meski adanya keterbatasan moda transportasi,” terang dia.

Pendistribusian secara menyeluruh, kata Marlison, diupayakan agar seluruh kantor perwakilan BI memiliki kecukupan persediaan uang secara nominal dan per pecahan.

BI akan berkoordinasi dengan perbankan dan Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah untuk menjaga ketersediaan uang di ATM dengan kualitas baik melalui perencanaan pengisian uang yang akurat.

BI, tambah dia, ikut menyediakan layanan penukaran uang di ATM maupun loket di perbankan agar masyarakat mudah untuk memperoleh uang tunai dalam periode Ramadhan dan Idul Fitri. “BI juga memastikan seluruh kegiatan pengolahan uang memerhatikan aspek kesehatan dan keselamatan kerja,” katanya.

BI telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp157,96 triliun untuk kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri pada 2020 atau turun 21 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Tiga hal yang mendasari turunnya penyiapan uang tunai pada periode ini yaitu jumlah hari libur yang berkurang dari 12 hari menjadi lima hari, pemberian THR yang hanya diberikan kepada ASN serta TNI Polri golongan tiga ke bawah serta imbauan pemerintah untuk tidak melakukan mudik. (net/lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *