Tekan Penyebaran Wabah Virus Corona, Shalat Tarawih di Masjid Al Aqsa Ditiadakan

Seorang wisatawan bersama pengunjung lainnya turut larut dalam kemeriahan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah di pelataran Kubah Shakhrah kompleks Masjid Al Aqsa, Kota Tua, Palestina, (5/6/2019) waktu setempat. Foto: internet

Untuk menekan penyebaran wabah virus corona jenis baru penyebab Covid-19 di Palestina, terutama lingkungan Masjid Al Aqsa di Yerusalem Palestina, maka shalat Tarawih tidak akan dibuka pada bulan Ramadhan tahun ini, yang dimulai pekan keempat April.

semarak.co -Dewan ulama Masjid Al Aqsa seperti dikutip Reuters Kamis (16/4/2020) mengatakan, demi mencegah penularan virus corona lebih lanjut. Dimana ketika Ramadhan, biasanya puluhan ribu umat muslim mengunjungi Masjid Al Aqsa dan Kubah Shakhrah di situs suci tersebut setiap harinya untuk menunaikan ibadah shalat tarawih.

Bacaan Lainnya

Keputusan untuk melarang tarawih di kompleks seluas 35 hektar itu, yang juga dianggap situs suci oleh umat Yahudi dan dikenal sebagai Bukit Suci merupakan perpanjangan dari kebijakan pemerintah terkait wabah virus corona yang sudah dikeluarkan sejak 23 Maret 2020 lalu.

Dalam pernyataan tertulis  yang dilansir Reuters, dewan ulama menyebut bahwa keputusan tersebut memang menyakitkan namun sejalan dengan fatwa hukum dan anjuran kesehatan, dan umat Muslim diminta melaksanakan ibadah di rumah masing-masing selama Ramadhan demi keamanan.

Walaupun begitu, azan shalat lima waktu masih akan dikumandangkan dari Masjid Al Aqsa selama Ramadhan, dan para petugas di kompleks masjid juga masih diperkenankan masuk.

Kompleks Masjid Al Aqsa merupakan situs yang disucikan dalam ajaran tiga agama, yakni Islam, Nasrani, dan Yahudi. Ketiganya telah mengambil langkah pencegahan penyebaran virus corona.

Misalnya, pada pekan lalu, umat Yahudi di sekitar Yerusalem diminta merayakan Paskah di rumah dan hanya berkumpul dengan keluarga inti. Padahal biasanya ibadah Paskah dilangsungkan bersama-sama di Tembok Ratapan.

Bagi umat Nasrani, peringatan dan ritual Paskah, yang biasanya digelar dengan ramai oleh umat di Gereja Makam Kudus, pada pekan lalu hanya dilakukan oleh sekelompok kecil rohaniwan gereja yang mengenakan masker.

Sejauh ini, otoritas Israel melaporkan setidaknya 140 kasus kematian akibat virus corona dan hampir 12.600 kasus infeksi virus tersebut. Sementara pasien meninggal dunia dan hampir 300 kasus infeksi tercatat di Jalur Gaza dan Tepi Barat, Palestina. Semua masjid di Gaza telah ditutup per 25 Maret, di tepi Barat sejak 14 Maret 2020. (net/lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *