Jajaran direksi baru Maskapai berbiaya murah atau low cost carrier (LCC) Citilink Indonesia melakukan kegiatan Aircraft Cleaning Night sebagai upaya menyuguhkan kualitas pelayanan prima dengan mengedepankan kenyamanan penumpang dalam setiap pengalaman penerbangannya. Kegiatan aircraft cleaning night ini merupakan kegiatan yang dilakukan secara rutin oleh segenap jajaran direksi dan manajemen Citilink Indonesia guna mendukung pelayanan prima maskapai untuk memberikan pengalaman yang terbaik.
Direktur utama Citilink Juliandra Nurtjahjo mengatakan, jajaran direksi baru Citilink sangat memperhatikan bagaimana maskapai dapat mempersembahkan kualitas pelayanan prima kepada pengguna Citilink. Dimana bagian penting dari kenyamanan penumpang adalah kebersihan pesawat. Selain itu, program ini dilakukan untuk meningkatkan kebersamaan antara direksi dan manajemen Citilink Indonesia dengan GMF AeroAsia selaku pengelola aircraft cleaning sebagai wujud sinergi anak perusahaan Garuda Indonesia group.
“Salah satunya adalah dengan turut serta dalam menjaga kebersihan pesawat yang dilakukan secara rutin oleh segenap direksi dan manajemen Citilink Indonesia,” ujar Juliandra Nurtjahjo, Dirut Citilink di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Jumat (5/5), seperti dalam rilisnya hari yang sama.
Juliandra yang dipercaya untuk memimpin Citilink Indonesia baru-baru ini oleh Induk perusahaan Garuda Indonesia didampingi oleh Direktur Produksi Arry Kalzaman beserta jajaran manajemen dan GM Denpasar Line Maintenance Jawas Suharto sebagai perwakilan dari GMF. Acara pembersihan pesawat ini dilakukan di tiga bandara, yaitu Soekarno-Hatta Cengkareng pada Rabu 3 Mei 2017 serta di Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Ngurah Rai Denpasar pada Jumat 5 Mei 2017.
Direktur Niaga Andy Adrian beserta karyawan Citilink Surabaya dan didampingi Manager Cabin GMF Surabaya Jhonny Martin di Bandara Internasional Juanda melakukan hal yang sama. “Terlebih lagi dalam memberikan pengalaman total customer satisfaction, dimana Citilink sedang memasuki tahap penerbangan regional yang dimulai dengan rute Jakarta – Dili, serta pasar menengah atas menuntut kondisi tersebut,” timpal Juliandra. (lin)