Belum usai China pulih dari hantaman wabah virus corona jenis baru atau Covid-19, muncul virus baru yang lebih mematikan di China. Di mana daya membunuh virus baru yang dijuluki Hantavirus ini ternyata lebih cepat, hanya dalam hitungan jam.
semarak.co -Dalam laporan yang dikeluarkan Global Times, Rabu (25/3/2020), seorang pria asal Provinsi Yunnan China meninggal setelah terpapar Hantavirus saat naik bus menuju Provinsi Shandong. Akibatnya, seluruh penumpang lainnya menjalani tes.
Pusat Pengendalian Penyakit menyebut, hantavirus adalah virus yang menyebar lewat tikus dan lebih mematikan dari Virus Corona. Orang yang terinfeksi akan mati dalam hitungan jam saja.
Hantaviruses yang di Amerika dikenal dengan Dunia Baru Hantavirus dan virus ini, terang Pusat Pengendalian Penyakit ini, dapat menyebabkan Hantavirus pulmonary syndrome (HPS).
“Hantavirus yang lain dikenal dengan ‘Dunia Lama’ Hantavirus yang kebanyakan di Eropa dan Asia. Virus yang ini menyebabkan Hemorrhagic fever dengan renal syndrome (HRFS),” tulis CDC di situs resminya, Selasa (24/3/2020).
Kemunculan Hantavirus ini membuat panik karena bersamaan dengan mewabahnya Virus Corona yang telah menginfeksi sebanyak 400 ribu orang lebih dan telah membunuh puluhan ribu orang di seluruh penjuru dunia.
Yang sedikit melegakan, meski daya membunuhnya lebih dasyat dari Virus Corona, namun virus ini tak menular dari satu manusia ke manusia. Berbeda dengan COVID-19 yang dapat menular sehingga saat ini telah menyebar.
Begitu pandemi virus corona menurun di China, satu orang di negara tersebut meninggal akibat virus hanta yakni penyakit infeksi lainnya, menurut laporan media pada Selasa (24/3/2020).
Harian China Global Times menyebutkan seseorang dari Provinsi Yunnan meninggal setelah tertular virus tersebut. “Satu orang dari Provinsi Yunnan meninggal di dalam bus sewaan selama perjalanan ke Provinsi Shandong untuk bekerja pada Senin,” cuit surat kabar tersebut.
Media itu menambahkan, 32 penumpang lainnya di bus tersebut juga menjalani tes, namun informasi hasil tes mereka tidak diungkapkan. Penyakit virus tersebut pertama kali dilaporkan di AS pada 1993. Penyakit itu ditularkan ke manusia melalui hewan pengerat seperti tikus.
Tidak ada penularan virus hanta antarmanusia yang ditemukan, kecuali di Argentina pada 1996 ketika ditunjukkan bahwa “jenis virus hanta di Amerika Selatan mungkin ditularkan dari manusia ke manusia,” menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang berbasis di AS.
Perkembangan virus hanta muncul pada saat dunia sedang memerangi virus corona, yang juga dikenal COVID-19. COVID-19 telah menelan lebih dari 17 ribu orang di 169 negara atau wilayah hingga saat ini.
Berbeda halnya dengan virus corona yang memiliki gejala batuk, deman dan kesulitan bernapas, virus hanta dalam tubuh menyebabkan kelelahan dan nyeri otot serta sakit kepala. (viv/ant/net/lin)