Ksatria Lebah

Ustadz Felix Siauw.foto: kiblat.net

Oleh: Ustadz Felix Siauw

semarak.co -Rasulullah menggambarkan Mukmin itu bagaikan lebah, hanya mengambil yang baik, memberi yang terbaik, datang ke tempat yang baik, tak pernah merusak saat pergi

Bacaan Lainnya

Lebah tidak pernah mengganggu, tapi jangan sampai dia diganggu, maka dia akan bersama-sama bertahan dan menghilangkan sumber gangguan itu, solid

Rasul juga berpesan, “Jangan inginkan berjumpa dengan musuh, mintalah keselamatan pada Allah. Tapi apabila berjumpa, teguhkan kakimu, jangan lari dari kewajiban yang Allah berikan, sebab surga ada di bawah bayangan pedang”, begitu tegas beliau

Islam tak pernah memandang bahwa ksatria itu terletak pada siapa yang paling banyak, atau siapa yang paling kuat, tapi dari akhlak dan adabnya pada manusia

Maka ksatria itu berarti memanusiakan manusia, penuh kasih sayang, menghormati orang lain, peduli dan gentle. Begitu Rasul mendidik mereka yang pergi berjihad di jalan Allah

Jangankan manusia bahkan tindakan ksatria seorang Muslim itu harus diwujudkan pada hewan ternak bahkan pada pepohonan dan alam semesta, begitulah Muslim

Ke-ksatria-an itu tentang keimanan dalam dada. Kemauan untuk menekan kepengecutan diri, kemalasan jiwa, untuk menaati apa yang Allah perintahkan pada kita

Hari-hari ini kita melihat, kaum Muslim yang dituduh ekstrim, radikal bahkan teroris, hanya karena Islam mengajarkan tindakan ksatria dalam jihad fii sabilillah

Padahal tindakan brutal dan sadis kaum hindu ekstrim, yang bukan hanya melukai, tapi membunuhi dan membantai kaum Muslim, justru minim kecaman dan tindakan nyata

Mereka protes bila sapi dibunuh, karena dianggap suci. Tapi membunuhi manusia dengan sadis tanpa pri-kemanusiaan, mereka berbentuk manusia, tapi tak punya kemanusiaan

Setelah bicara “surga dibawah bayangan pedang”, Rasul berdoa: “Ya Allah, Tuhan yang menurunkan Kitab, yang menjalankan awan dan mencerai-beraikan pasukan musuh, ceraikanlah mereka dan tolonglah kami melawan mereka!” – HR Bukhari

Semua ini hanya menjelaskan pada kita, andai kita bersatu seperti lebah punya pemimpin, maka mudah-mudahan tak ada yang berani mendzalimi kaum Muslim, dimanapun

 

sumber: hamba Allah (post: Jumat 29/2/2020)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *