Perusahaan umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) siap mengamankan pasokan beras hadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri, April 2020. Stok beras nasional yang ada di gudang Bulog saat ini mencapai 1,7 juta ton.
semarak.co -Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan, untuk menjaga stabilisasi harga beras medium, pihak Bulog di seluruh wilayah terus aktif melaksanakan Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras medium ini.
“Dengan stok beras Bulog yang cukup besar dan tersebar di seluruh Indonesia, masyarakat tidak perlu khawatir dalam menyambut Ramadan dan Idul Fitri tahun ini,” ujar Budi Waseso saat sidak di Gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (27/2/2020).
Adapun realisasi pelaksanaan KPSH sejak Januari sampai 26 Febuari 2020, rinci Budi Waseso, sebesar 300 ton. “Kegiatan KPSH kami laksanakan setiap hari secara masif,” imbuh Buwas, sapaan akrab Budi Waseso yang mantan Kepala BNN.
Yakni, kutip Buwas, melalui pengecer di pasar tradisional, retail modern, jaringan Sahabat Rumah Pangan Kita (RPK). Serta sinergi BUMN dan distributor. “Sehingga mampu menahan laju kenaikan harga beras hampir selama tahun 2019,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, perusahaan pelat merah di bidang logistik pangan ini juga sudah turut serta dalam mensuplai beras untuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Penyaluran beras BPNT dilakukan Bulog dengan mensuplai melalui e-warong dan agen Himbara (Agen Brilink dan Agen 46).
“Selain itu, ada juga melalui Rumah Pangan Kita. Hingga 26 Febuari 2020, Bulog telah menyalurkan beras BPNT sebanyak 43 ribu ton. Adapun stok beras Bulog di DKI Jakarta, sekarang ada 323 ribu ton lebih yang ada di gudang DKI,” terangnya,
Artinya, kata dia, itu stok beras untuk DKI Jakarta aman. Dalam waktu dekat, Buwas mengatakan, sekitar akhir Maret 2020, Bulug juga sudah lakukan penyerapan kembali, ke beberapa daerah penghasil beras.
“Itu sudah kita petakan mana saja. Khususnya yang surplus.Jadi kita akan menyerap sebanyak mungkin.Saya juga harus tahu kesiapan gudang kita termasuk stok. Yang ada sekarang dan nanti penyerapan yang akan datang,” ucapnya.
Jadi, sambung dia, dirinya punya target untuk panen raya yang diprediksinya tahun ini atau sekitar akhir Maret dan April, pihaknya harus bisa menyerap minimal 1,7 juta ton beras untuk seluruh Indonesia.
“Sehingga saya yakinkan dengan kita stok sekarang 1,7 juta ton, ini untuk kebutuhan puasa dan Lebaran. Dengan tidak adanya panen bulan ini, saya memprediksi kami akan mengeluarkan 500 ribu ton dari 1,7 juta ton,” ujarnya.
Itu artinya tersisa 1,2 juta ton. Jadi kalau nanti Bulog menyerap bulan Maret dan April, nilai dia, itu bisa berhasil 1,7 juta ton beras. “Kita akan punya stok 2,8 juta ton. Berarti aman. Jadi masyarakat tenang untuk menghadapi pangan. Dimana Bulog menjadi bupper, cadangan beras,” pungkasnya. (net/lin)