Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyatakan komitmennya untuk mendukung penyediaan sarana air bersih dan sanitasi serta mendorong perilaku hidup bersih masyarakat, terutama masyarakat miskin.
semarak.co -Komitmen ini dituangkan dalam bentuk kegiatan bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), serta UNICEF, yakni Lokakarya Nasional yang digelar di Jakarta, Rabu-Kamis (26-27/2/2020).
Bertajuk “Lokakarya Pendayagunaan Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf (Ziswaf) untuk Mendukung SDG’s Air Minum dan Sanitasi” acara ini dihadiri anggota Baznas Nana Mintarti, Deputi Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Rudy S. Prawiradinata, dan perwakilan dari UNICEF Debora Comini, beserta perwakilan Kementerian Kesehatan, Baznas daerah, dan lembaga zakat di Indonesia.
Dalam sambutannya, Nana Mintarti menyampaikan pengelolaan zakat di Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam satu dekade terakhir.
Tidak hanya didistribusikan kepada para mustahik secara langsung, zakat juga perlu dikelola sedemikian rupa, sehingga dapat bermanfaat bagi para mustahik secara berkesinambungan.
Salah satu permasalahan kemiskinan di Indonesia, nilai dia, adalah masalah akses terhadap air bersih dan sanitasi. Air dan sanitasi yang buruk menjadi salah satu akar masalah berbagai penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat miskin.
Baznas berkomitmen akan memaksimalkan dalam mendukung penyediaan akses melalui program-program yang terkait dengan air, sanitasi, dan kebersihan,” ujar Nana dalam rilis Humas Baznas.
Tak hanya itu, Nana menambahkan Baznas telah memposisikan peran untuk berpartisipasi dalam mendukung pelaksanaan program pasokan air, sanitasi dan kebersihan (WASH) di level nasional.
Program WASH ini telah dilaksanakan baik oleh Baznas pusat melalui Rumah Sehat Baznas di seluruh Indonesia, Baznas Tanggap Bencana dan Layanan Aktif Baznas.
“Program Baznas baik yang dilakukan Pusat, Provinsi maupun Baznas Kabupaten/Kota, yang terkait dengan pengembangan sumber air bersih dan sanitasi yang layak, telah dilaksanakan di beberapa wilayah, khususnya di daerah yang tertinggal dan belum berkembang,” terangnya.
Semoga lewat lokakarya ini, harap Nana, dapat memberikan manfaat dan menginspirasi perzakatan Indonesia agar zakat bisa berkontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan khususnya pada goal yang keenam yakni air bersih dan sanitasi layak.
Kegiatan lokakarya nasional ini berangkat dari upaya untuk menyamakan persepsi untuk mendorong realisasi dan implementasi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta Nota Kesepahaman (MoU) untuk menjalin kerjasama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan kemaslahatan umat, melalui sinergi penyediaan layanan dasar bagi salah satu mustahik, melalui pembangunan sanitasi, air minum dan perilaku hidup bersih dan sehat yang sejalan dengan target enam SDGs dan RPJMN (2020-2024).
Targetnya melalui lokakarya ini untuk menghimpun masukan dan rekomendasi untuk kebijakan dan alternatif pendanaan bagi berbagai program kolaboratif oleh Pokja serta BAZNAS dan LAZIS di daerah. Serta memperkaya upaya dan pengembangan lainnya, termasuk kegiatan inovatif dan strategis lainnya yang dapat dilakukan BAZNAS dan BWI. (lin)