Tahapan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) bagi peserta CPNS Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) masih terus berlangsung di Bandung, Jawa Barat. Seleksi dengan sistem Computer Assisted Test (CAT) ini diyakini bisa menutup celah calo dan menyaring individu terbaik.
semarak.co -Kepala Biro SDM dan Umum Kementerian PANRB Sri Rejeki Nawangsasih mengatakan, peserta tidak perlu ragu dengan adanya kecurangan yang dapat meloloskan melalui ‘orang dalam’ ataupun modus-modus lain yang serupa.
“Saya minta para peserta untuk selalu berhati-hati jika ada yang mengiming-imingi dan menjanjikan bisa meloloskan. Itu omong kosong besar,” ujar Sri saat memberikan pengarahan bagi peserta SKD di Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/1/2020).
Dari total 58 peserta SKD Kementerian PANRB di Bandung, sebanyak 46 peserta mengikuti tahapan ini. Pelaksanaan SKD kali ini dibagi ke dalam dua sesi dan dilaksanakan bersamaan dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Dengan prinsip transparan dan akuntabel, seleksi dengan sistem CAT ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menutup celah bagi oknum yang menjanjikan bisa meloloskan sebagai CPNS.
Melalui sistem ini, peserta dapat langsung melihat dan mengetahui hasil dari tiga substansi materi yang diujikan segera setelah ujian berakhir. Bahkan, para pengantar di ruang tunggu dapat melihat langsung hasilnya segera setelah soal dijawab.
“Melalui tahapan seleksi dengan sistem CAT ini, kami berharap bisa menyaring lulusan-lulusan terbaik dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia,” ungkap Sri seperti dirilis Humas Kementerian PANRB, Kamis (30/1/2020).
Dengan tak adanya celah bagi para calo, peserta dapat fokus untuk menjalani tahapan seleksi untuk memperebutkan formasi yang telah dilamar. Diketahui bahwa formasi yang dapat dilamar di Kementerian PANRB sebanyak 56 formasi dan di KASN sebanyak 84 formasi.
Total pelamar CPNS untuk Kementerian PANRB dan KASN sejumlah 2.710 pelamar. Jumlah tersebut kemudian berkurang setelah tahapan seleksi administrasi menjadi 1.838 pelamar. Sebanyak 914 pelamar Kementerian PANRB dan 924 pelamar KASN berhak untuk melanjutkan ke tahapan SKD.
Sri Rejeki berharap, selain pemenuhan nilai ambang batas, para peserta yang lolos dan akan menjadi CPNS Kementerian PANRB bukan saja hanya pintar, namun juga memiliki sikap dan perilaku yang baik. “Terkait sikap dan perilaku ini akan didalami dalam tahapan selanjutnya, yakni Seleksi Kompetensi Bidang,” lanjutnya.
Tahapan SKB merupakan tahapan lanjutan bagi peserta yang lolos tahap SKD. Dalam tahapan SKB Kementerian PANRB, terdapat empat materi yang akan diujikan, yakni uji kemampuan bidang sesuai dengan formasi yang dilamar, psikotes, tes TOEFL, dan wawancara.
Tahapan-tahapan ini merupakan salah satu bentuk untuk mencari SDM unggul yang sesuai dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo. Salah satu peserta, Silka Alfiati mengatakan bahwa untuk mengikuti seleksi CPNS tidak bisa main-main dan harus dipersiapkan.
“Karena untuk menjadi ASN yang berkepribadian baik, bertanggung jawab, dan penuh perhitungan itu tergambar di soal-soal yang dikerjakan,” ujar peserta asal Garut ini.
Peserta lainnya, Nurul Fadilah Islami, mengungkapkan bahwa dengan adanya seleksi CPNS ini dapat menjaring Aparatur Sipil Negara (ASN) yang lebih baik. “Mudah-mudahan tes CPNS ini menghasilkan generasi yang lebih baik lagi dan memiliki inovasi,” ungkapnya. (lin)