Didukung Naik Status Jadi Institute, STAI Publisitik Thawalib Gelar Workshop

Ketua STAI Publisistik Thawalib Syamsuddin Kastoer (kanan) memberikan cenderamata pada Sekretaris Kopertais Wilayah I DKI Jakarta H. Supriadi Ahmad usai memberi sambutan dan kuliah umum. Foto: heryanto

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Publisistik Thawalib akan mengelar workshop dengan materi bahasan terkait Penelitian Jurnal, Kurikulum, Pengembangan Program Study (Prodi), dan Hubungan Kerja sama Kelembagaan. Agenda ini dirancang untuk persiapan menghadapi Visitasi Akreditasi STAI Publisistik Thawalib sekaligus perubahan status menjadi institute.

semarak.co -Ketua STAI Publisistik Thawalib Syamsuddin Kastoer mengatakan, workshop ini akan diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) STAI Publisistik Thawalib karena workshop ini terkait pengembangan mutu. Selain itu, keberadaan LPM ini harus ada karena menjadi bagian materi dari Standar BN PT.

“Pesertanya semua dosen dari Fakultas Kependidikan Islam (KI) dan Fakultas Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), perwakilan alumni, BEM, mahasiswa, dan stakeholders, seperti dari Kopertais dan Kementerian Agama,” ujar Syamsuddin, di kampus STAI Publisistik Thawalib, Jalan Kramat IV, Jakarta Pusat, Sabtu (18/1/2020).

Kegiatan ini penting, terang Syamsuddin, karena memang dibutuhkan sekaligus sebagai bagian peningkatan mutu kampus. “Jadi kampus ini akan terlihat betul memiliki kontrol kuat dalam pengembangan mutu,” ujar Syam, sapaan akrabnya didampingi sejumlah dosen.

Karena memang ada dukungan dari pihak Kementerian Agama (Kemenag) untuk naik status dari sekolah tinggi menjadi Institute Publisistik Thawalib nantinya. “Saat persiapan untuk menghadapi visitasi akreditasi BAN PT, saya mendapat usulan dari Kemenag untuk naik status menjadi institute,” ungkapnya.

Thawalib, kutip Syam, diminta Kemenag untuk bikin proposal sekaligus berisi tambahan tiga Prodi dari satu yang sudah siap, yaitu. “Kami saat ini tinggal mencari dosen S2 atau magister Paud yang jumlahnya minimal tiga orang. Saat ini baru ada satu. Kalau sudah terpenuhi jumlah dosen Paud ini, maka prodi ini langsung bisa dijalankan,” ungkapnya.

Adapun prodi sisanya, rinci dia, yaitu PGSD (pendidikan gurus SD) dan ekonomi syariah. “Sedangkan untuk materi workshop hubungan kerja sama, salah satunya menyiapkan dosen agar siap untuk mengikuti pertukaran dosen keluar negeri,” ucapnya. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *