Banjir Usai, Kementerian PPPA Akan Berikan Pendampingan Anak-Anak dan Perempuan

Menteri PPPA Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga. foto: internet

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyebutkan, pemerintah akan terus memberikan pendampingan dan rehabilitasi bagi anak-anak maupun perempuan yang menjadi korban banjir serta tanah longsor di Tanah Air hingga pulih.

semarak.co -Menteri PPPA Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan, KPPPA melaksanakan rapat koordinasi pada Rabu besok (8/1/2020) bersama tiga provinsi yang terdampak banjir dan tanah longsor tersebut.

Rapat koordinasi tersebut bertujuan agar pemerintah pusat maupun daerah mengetahui langkah tepat apa saja yang mesti dilakukan dan didahulukan untuk menangani para korban terutama anak-anak dan perempuan.

“Agar proses pendampingan dan rehabilitasi korban dapat berjalan maksimal. Kalau anak-anak pasti kita dampingi dengan psikolog,” kata Gusti Ayu Bintang Darmawati atau dikenal Bintang Puspayoga di Jakarta, Selasa (7/1/2020).

Selama ini, ujar Bintang, tugas dan fungsi Kementerian PPPA lebih bersifat koordinatif. Artinya lembaga itu mengkomunikasikan dengan kementerian lembaga terkait. Namun, apresiasi telah diberikan sehubungan penanganan banjir dan tanah longsor.

“Bantuan bidang kesehatan, pemenuhan kebutuhan sudah diprioritaskan bagi kelompok perempuan, anak-anak dan kelompok rentan oleh kementerian lain. Kami mengapresiasi itu,” ujar istri mantan Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga.

Terkait berapa jumlah anak-anak dan perempuan yang menjadi korban banjir dan tanah longsor di tiga provinsi itu, Bintang mengatakan dalam waktu dekat kementerian terkait segera memperoleh data valid. “Besok kita akan dapat data yang pasti, data terpilah berapa perempuan dan anak-anak termasuk kaum rentan,” ujarnya.

Sementara Menteri Koordinator (Menko) bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan agar keselamatan warga yang terdampak banjir dan tanah longsor harus diutamakan.

“Pengertian keselamatan ini bukan hanya dalam arti memberikan pertolongan saja. Tetapi pelayanan dasar terhadap yang terdampak juga harus mendapat perhatian,” sebut dia. (net/lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *