Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) melakukan aksi penanganan di fase tanggap darurat kepada para korban banjir yang terdampak di wilayah Jabodetabek akibat hujan deras yang melanda dari Selasa sore (31/1/2019).
semarak.co -Presiden ACT Ibnu Khajar menjelaskan, penanganan dalam fase tanggap darurat tersebut meliputi banyak hal, baik itu evakuasi maupun pemberian layanan medis kepada masyarakat yang terdampak banjir.
“Aksi tanggap darurat ini kami lakukan dalam rangka merespon besarnya dampak banjir di kawasan DKI Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi,” kata Ibnu Khajar di Jakarta, Kamis (2/1/2020).
Kemudian, lanjut Ibnu Khajar, terdapat pula penanganan berupa pendirian posko kemanusiaan dan dapur umum. Terakhir, pendistribusian logistik atau bantuan bagi para korban.
Ia menyampaikan dalam penanganan banjir di wilayah Jabodetabek secara umum, ACT menerapkan total disaster management atau manajemen bencana total. “Ini mulai dari fase tanggap darurat hingga pemulihan,” ujarnya.
Untuk fase tanggap darurat tim ACT sudah siaga sejak Rabu (1/1/2020) dan tersebar di titik-titik yang terdampak banjir paling parah. ACT mengevakuasi warga dengan mendistribusikan bantuan melalui armada-armada kemanusiaan.
Sejauh Ini, ACT telah menurunkan sebanyak lima regu penyelamat di wilayah-wilayah terdampak banjir. Hal pertama yang dilakukan adalah proses evakuasi warga yang terjebak banjir di rumahnya.
Bahkan, saat ini evakuasi warga terus berlangsung di titik-titik yang parah di antaranya Pondok Gede Permai Bekasi, Ciledug Tangerang, Bidara Cina Jakarta Timur dan lainnya. Selain itu, ACT juga mengerahkan Ambulance Pre-Hospital atau pra-rumah sakit ambulan ls dalam proses evakuasi korban banjir di Jabodetabek.
Salah satunya ialah pada Kamis (2/1) dimana armada dilengkapi peralatan medis untuk pertolongan pertama bagi pasien tersebut mengevakuasi lansia di wilayah Pondok Gede Permai, Bekasi. “Lansia tersebut mengalami luka saat berusaha menyelamatkan diri dari banjir,” katanya.
ACT juga menyiapkan sebanyak 200 ton bantuan natura kebutuhan pangan yang akan didistribusikan kepada korban banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
“Ini akan menjangkau masyarakat yang terdampak banjir dan kita layani di 14 posko ditambah 42 posko unit yang tersebar di sejumlah titik,” kata Direktur Program ACT Wahyu Novyan di tempat yang sama.
Kemudian, lanjut Wahyu, ACT juga menyiapkan air bersih yang ditaksir minimal satu juta liter. Namun, apabila persediaan itu kurang maka akan ada penambahan untuk membantu para korban banjir di wilayah Jabodetabek.
Ia mengatakan untuk melancarkan distribusi bantuan logistik itu, ACT memiliki “water truck” berkapasitas 20 ribu liter serta beberapa unit kecil lainnya yang bisa dioperasikan setiap saat secara terus menerus.
Kemudian, lembaga kemanusiaan tersebut juga menyiapkan obat-obatan serta tenaga medis berjumlah 112 orang yang terdiri dari dokter serta perawat untuk disiagakan di posko bantuan tadi. “Mereka kita siapkan agar bisa membantu masyarakat penyintas yang membutuhkan penanganan medis secara cepat,” katanya.
Terkait lokasi yang paling membutuhkan bantuan di antaranya yaitu Ciledug Indah, Tangerang, Bekasi dan lain sebagainya. Daerah tersebut menjadi prioritas karena terdampak banjir cukup parah dari wilayah lainnya.
“Sampai sekarang permintaan evakuasi masih sangat tinggi. Itu komplek perumahan dan penduduk cukup padat ternyata airnya belum surut karena kondisi geografisnya seperti kantong,” katanya.
Namun melihat kondisi cuaca yang tidak menentu, bisa saja daerah lain terdampak lebih parah sehingga skala prioritas masih tergantung situasi di lapangan. “Karena data yang kami peroleh 169 titik terdampak banjir itu memiliki kondisi yang berbeda-beda,” demikian Wahyu. (net/lin)