Ganjil Genap Besok Ditiadakan, Anies Juga Sebut Pengendalian Banjir Harus Dimulai dari Wilayah Selatan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan peninjauan di Pintu Air Manggarai, Rabu (1/1/2020). Foto: internet

Gubernur DKI jakarta Anies Baswedan mengatakan, kebijakan Ganjil Genap yang dilakukan untuk membatasi volume kendaraan di Jakarta khusus untuk hari Kamis besok (2/1/2020) ditiadakan.

semarak.co -“Kebijakan ganjil genap memang besok ditiadakan karena kita menyadari sebagian kawasan-kawasan yang ada di Jakarta itu belum tentu bisa dilewati oleh masyarakat,” kata Anies di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu malam (1/1/2020).

Tidak diberlakukannya aturan ganjil genap, kata Anies, tapi masih memungkinkan untuk diberlakukan pada hari berikutnya jika proses perbaikan atau pun pemulihan fasilitas-fasilitas umum di Jakarta sudah selesai.

“Besok tidak ada. Tapi buat lusa (Jumat (3/1/2020) belum ada keputusan. Statusnya kalau lusa masih ada ganjil genap. Jadi hari Kamis (besok, 2/1/2020) tidak ada ganjil genap. Tapi Jumat (3/1/2020) bisa jadi udah ada kalau kondisi kondusif,” kata Anies.

Ia pun menyarankan masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum dibanding membawa kendaraan pribadi karena masih banyak daerah yang terdampak banjir dan mengalami kelumpuhan jalur lalu lintas.

“Saya anjurkan untuk mengurangi kendaraan bermotor di jalan raya sampai seluruh kawasan memang sudah bebas dari genangan banjir hingga tidak terjebak dalam banjir,” ujar Anies yang memakai Jaket antihujan.

Untuk diketahui wilayah DKI Jakarta dikepung oleh banjir pada hari pertama tahun baru 2020. Beberapa daerah masih terendam oleh banjir seperti di Kampung Pulo, Jakarta Timur dan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Di bagian lain Anies menyatakan pengendalian banjir Jakarta harus dimulai dari wilayah Selatan, sebagai sumber air yang masuk di wilayah pesisir Jakarta.

“Selama air dibiarkan dari selatan masuk ke Jakarta dan tidak ada pengendalian, maka apa pun yang kita lakukan di pesisir termasuk di Jakarta tidak akan bisa mengendalikan air,” jelas gubernur yang diusung Partai Gerindra dan PKS.

Anies mencontohnya banjir cukup ekstrim yang terjadi di Kampung Melayu, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu, walaupun sudah dilakukan normalisasi. Kata dia, kunci pengendalian banjir adalah mengendalikan air sebelum masuk pada kawasan pesisir.

Anies bersyukur, saat ini Kementerian PUPR sedang menyelesaikan pembangunan dua bendungan untuk mengendalikan banjir sepanjang aliran Sungai Ciliwung. “Kalau dua bendungan itu selesai, maka volume air yang masuk ke pesisir bisa dikendalikan. Insya Allah kita terbebas dari banjir,” harap Anies.

Namun kata dia, selama air mengalir begitu saja, walaupun dilakukan pelebaran sungai, maka volume air itu akan luar biasa. Anies menegaskan pemerintah provinsi dan pusat akan duduk bersama membahas rencana besar dan cepat untuk penuntasan pengendalian air sebelum masuk kawasan pesisir.

“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat yang berada di wilayah aliran sungai, untuk bersiaga dan berkoordinasi dengan jajaran petugas Pemprov DKI yang sudah siap membantu,” harap Anies.

Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Shell yang berada di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, dilaporkan terbakar meski dalam kondisi kebanjiran pada Rabu malam (1/1/2020).

Informasi kebakaran tersebut dibenarkan oleh Kepala Seksi Operasi Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat, Eko Sumarno. Eko mengatakan api sudah berhasil dipadamkan, namun dua orang karyawan SPBU menderita luka bakar akibat kejadian tersebut “Betul, tapi sudah padam. Info ada 2 karyawan luka bakar,” kata Eko saat dikonfirmasi, Rabu (1/1/2020).

Eko mengatakan meski api sudah berhasil dipadamkan, dia tetap menyiagakan dua unit kendaraan pemadam kebakaran di SPBU untuk mengantisipasi kemungkinan kembali munculnya api. “Untuk sementara kendaraan Damkar dua unit disiapkan di TKP untuk antisipasi, mengingat masih ada tumpahan bensin,” pungkasnya. (net/lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *