Operator Selular Diminta Adil dalam Kembangkan Industri Content Provider

Ilustrasi pendapatan industri konten lokal yang mencapai Rp150 miliar per bulan dimanfaatkan semua operator selular Indonesia. Foto: internet

Para operator seluler di Indonesia diminta untuk memberi kesempatan yang sama pada pemain lokal dalam mengembangkan Industri Content Provider (CP) dan Value Added Service (VAS).

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan, perlu keadilan dan fairness, kepada semua pemain. Tidak boleh lagi ada peminggiran terhadap industri dalam negeri. Para pemain lokal tidak kalah, cetus Heru, dan memiliki kemampuan setara.

“Saya pikir kesempatan yang sama harus diberikan bahkan harusnya pemain lokal diberi kesempatan lebih,” tegas Heru, saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (27/11/2019).

Bahkan, lanjut Heru, bisa lebih inovatif juga dapat lebih menyesuaikan dengan perkembangan dan tren karena mampu melihat pasar dan kebutuhan konsumen seller di dalam negeri.

“Secara ide layanan mampu, bisa meniru dan mengembangkannya lebih baik, sehingga produk atau  layanan lokal selalu diharapkan bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” tandasnya.

Disinggung ada temuan bahwa pemain lokal sering dipinggirkan, menurut Heru, hal itu sering terjadi, dengan alasan merujuk induk pemilik usaha. Namun, harusnya, ada keadilan dan kesempatan sama.

“Ya banyak juga seperti itu. Seolah internal tapi bukan, hanya sudah kerja sama lewat perusahaan induk operator yang di luar biasanya. Karena itu, perlu ada aturan kebijakan yang lebih jelas, agar pemain lokal bisa unjuk gigi di dalam negeri,” ucapnya.

Saat ini aturan itu belum ada, sambung Heru, sehingga perlu disiapkan. Bahkan, kalau perlu, diatur rinci porsi pemain lokal sekian persen, seperti yang sudah diterapkan di industri penyiaran. “Pemerintah regulator bisa menyiapkan aturannya,” tegas Heru.

Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih memastikan, bisnis VAS masih potensial dikembangkan. Saat ini, kontribusi VAS di XL masih di bawah lima persen.

“Selain untuk mendorong revenue juga untuk memberikan kenyamanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini terkait konten digital. Sehingga pada akhirnya bisa meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap XL,” ucap Tri terpisah.

Tri memastikan, XL Axiata mendukung perkembangan ekosistem industri digital dan kreatif di Indonesia, termasuk tentunya membuka kesempatan bekerjasama dengan  para content creator termasuk content creator lokal misalnya melalui kerja sama sms premium, aplikasi, ring back tone, dan lain-lain.

Saat ini produk content provider berbagai macam mulai dari video musik game dan masih banyak lagi. Produk pemain lokal tidak kalah bersaing dengan pemain asing sehingga layak untuk mendapatkan kesempatan bisnis yang sama. (net/smr)

 

sumber: indopos.co.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *